RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Forum Global Alliance Justice Education (GAJE) concern pada kaum marginal. Pasalnya, selama ini kaum marginal kerap kesulitan mendapat keadilan atau bantuan hukum.
“Kami memang menjadikan kaum marginal sebagai sasaran, karena selama ini kaum marginal dirasakan sulit mendapatkan bantuan hukum,”
ujar Koordinator Pelaksana Harian GAJE, Irma Rahmawati saat ditemui usai penutupan GAJE ke 10, di Aula Fakultas Hukum UNPAS, Selasa (19/12).
Irma mengatakan, apa yang didapat selama acara GAJE ini bisa menjadi mata kuliah di beberapa universitas di dunia.
“Di Fakultas Hukum Unpas Sendiri, Sweet Law (SL) ini sudah menjadi mata kuliah dan ekstrakulikuler,” katanya.
Sehingga, mahasiswa di FH UNPAS ini, secara rutin turun ke lapangan untuk terjun ke tengah-tengah masyarakat. Sehingga bisa langsung mengetahui apa saja yang menjadi masalah dan kendala di lapangan.
“Jadi, kami bekerjasama dengan komunitas-komunitas untuk mengetahui apa saja yang menjadi masalah mereka (kaum marginal),” jelasnya.
Menurut Co president GAJE, Lisa Blis,
hukum bagi kaum marginalini juga menjadi isu yang diangkat dalam forum GAJE ke 10. Menurut dia, berkumpulnya delegasi negara anggota GAJE kali ini untuk sama-sama belajar dan mencari solusi tentang bagaimana mengatasi masyarakat marginal dimasing-masing negara.
“Apa yang kita pelajari di sini mudah-mudahan bisa implimentasikan di negara masing-masing,” harapnya.
Kata dia, masalah yang dihadapi setiap negara beragam. Namun dengan misi yang sama diharapkan bisa membawa kaum marginal ke arah yang lebih baik.
“Setidaknya mereka bisa menerapkan hukum bagi diri mereka sendiri,” pungkasnya.