RADARBANDUNG.id, PADALARANG – Dinas Pendidikan dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Kabupaten Bandung Barat terus mengembangkan model dan metode pembelajaran jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pasalnya, dunia pendidikan dituntut untuk menyiapkan generasi yang mampu bersaing di era revolusi industri 4.0. Terlebih saat ini semua kegiatan berlangsung serba digital dengan menggunakan teknologi tinggi.
“Untuk memaksimalkan metode itu, tentu dibutuhkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif dan inovatif,” ujar Kabid SMP, Disdik KBB, Dadang A Sapardan, Jumat (7/2).
Menurutnya, kepala sekolah, guru dan para steakholder lainnya harus lebih dahulu memahami hal tersebut, karena akan menjadi ujung tombak dalam mencapai upaya menjawab tantangan zaman di dunia pendidikan. “Upaya semua pihak memang dituntut perannya, jangan hanya mengandalkan pemerintah saja,” tambahnya.
Sejauh ini, pembelajaran didorong ke arah higher, other, thingking, skill (HOTS) atau dengan kata lain dengan menuntut peserta didik untuk berpikir pada tingkat tinggi. Hal tersebut dinilai telah sesuai dengan tuntutan revolusi industri 4.0.
“Kalau dulu kan jengjang SMP hanya mengingat, memahami, mengaplikasikan. Nah kalau sekarang lebih pada berpikir kritis,kreatif, komunikatif dan kolaboratif,” katanya.
Dadang menegaskan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dengan berbagai kegiatan workshop yang melibatkan unsur pengawas, pengurus TPK, dan para ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) se-KBB.
“Konsep tersebut harus disikapi sebagai peluang untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, hasil dari kegiatan ini harus segera didiseminasikan di masing-masing MGMP,” pungkasnya. (kro/c)