RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengintervensi harga bawang putih dengan operasi pasar murah (OPM). Di sisi lain, stok komoditas bawang putih ini cukup hingga pertengahan Maret 2020.
OPM digelar oleh Dinas Industri dan Perdagangan (Indag) bekerja sama dengan Satuan Tugas Pangan Jawa Barat serta importir bawang putih di Jawa Barat. Mereka menyediakan sebanyak delapan ton bawang putih di Pasar Kosambi Kota Bandung, Senin (17/2/2020).
Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Jawa Barat M. Arifin Soedjayana menyatakan operasi pasar merupakan upaya mengendalikan harga. Berdasarkan pantauan Dinas Indag, harga bawang putih di pasaran tidak terkendali, dijual di kisaran Rp 40 ribu hingga 50 ribu per Kilogram.
“Padahal, stok bawang putih saat ini banyak dan mencukupi hingga awal atau pertengahan Maret 2020,” kata dia, Senin (17/2/2020).
Dalam OPM tersebut, pihaknya menjual bawang putih dengan harga Rp 28 ribu per kilogram. Meski ditargetkan menyasar pembeli, para penjual pun ikut memanfaatkan momentum operasi pasar.
Khusus untuk pedagang yang membeli bawang untuk dijual kembali, Arifin meminta harganya sesuai dengan acuan pemerintah, yakni Rp 38 ribu.
“Ini akan kami gelar di beberapa pasar tradisional lainnya,” kata dia.
Menurutnya, harga jual bawang putih yang mahal di pasaran tidak terlepas dari virus Corona di Cina. Padahal, negara itu adalah importir utama bawang putih dengan pasokan 90 persen.
Momen ini dimanfaatkan oleh spekulan yang menjual dengan harga tinggi karena beranggapan nanti impor bawang putih akan sulit sehingga stok di pasaran berkurang.
“Padahal kenyataannya, pemerintah masih mengizinkan mengimpor bawang putih dari Cina,” pungkasnya.
(cr4)