BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memaksimalkan perkembangan teknologi dan sistem digital. Itu berlaku bagi sektor pemerintah hingga aktivitas perekonomian sampai tingkat desa.
Salah satu program yang digagas melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jabar adalah Satu Desa Satu Perusahaan. Tahun lalu, sudah ada 110 anak muda yang dikirimkan ke setiap desa untuk menjadi Patriot Desa. Mereka adalah lulusan pergurusan tinggi yang dianggap memenuhi kompetensi, konsep dan visi.
Di program yang sama, tahun ini jumal anak muda yang akan dikirimkan ke desa-desa di Jawa Barat sebanyak 300 orang. Sama seperti angkatan tahun sebelumnya, mereka akan tinggal selama satu hingga dua tahun di desa yang telah ditentukan, termasuk bertugas membangun startup.
“Jangan pulang kalau perusahaannya belum hadir dan harus sukses dengan ekonomi digital. Itu yang bikin ngebut ekonomi kita,” kata dia dalam pelantikan Kepala DPD Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (18/2/2020).
Ia pun menginstuksikan setiap perangkat desa agar memahami konsep pemerintah digital yang proaktif terhadap teknologi. Sebagian sudah menerapkannya dalam pengaturan anggaran. “Sepertiga desa kita sudah cash less ya, tidak pakai tunai lagi. Jadi Kepala Desa jangan banyak hal hal yang tidak jelas, fokus pada pelayanan,” katanya.
Dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didapuk sebagai Gubernur Desa oleh Apdesi. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APDESI Sindawa Tarang mengatakan julukan itu diberikan tidak terlepas dari beragam program yang sudah dibuat.
“Kami sematkan Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sebagai gubernur desa. Kami akan terus mendukung program-program beliau untuk memajukkan desa,” ujar Sindawa.
Konsep memajukan desa akan berpengaruh luas hingga kabupaten termasuk provinsi. “Saya sangat mengapresiasi dan akan menyampaikan program ini ke seluruh provinsi,” pungkasnya.
(cr4)