RADARBANDUNG.id, SOREANG – Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung memastikan kuota gas 3 kilogram mencapai mencapai 100.819,16 metrik ton. Jumlah itu bisa amanmemenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan Ramadan 1441 Hijriah.
Kadiskoperindag Kabupaten Bandung, Popi Hopipah mengatakan beberapa waktu lalu, tersiar kabar bahwa pemerintah berencana mencabut subsidi LPG 3 kilogram. Namun pencabutan subsidi gas melon tersebut belum dilakukan.
Di lain pihak, ia meminta masyarakat Kabupaten Bandung, terutama warga miskin, agar tak perlu khawatir dengan rencana pemerintah yang hingga kini belum diberlakukan. “Stok (Gas 3 Kg) cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bandung setidaknya hingga bulan Ramadan 1441 Hijriah,” ucap Popi di Soreang, Rabu (19/2/2020).
Menurut Popi, pemerintah pusat dan daerah masih memikirkan strategi penyaluran gas melon tersebut agar tepat sasaran. Hingga kini pemerintah masih menyusun formula mana masyarakat yang prioritas mendapat subsidi dan masyarakat yang harus membeli gas melon itu tanpa subsidi.
“Jadi masih dipikirkan bagaimana caranya agar gas melon subsidi itu tepat sasaran. Untuk warga miskin tidak akan dicabut subsidinya. Itu intinya,” jelas Popi.
Sementara itu, salah seorang warga Rani Nurani (30) merasa khawatir dengan adanya rencana pencabutan subsidi gas tiga kilogram tersebut. Dirinya khawatir pencabutan subsidi gas melon tersebut akan berdampak pada kebutuhan pokok lainnya.
“Mudah-mudahan subsidinya terus ada. Kalaupun subsidinya untuk masyarakat miskin, ya semoga memang benar untuk masyarakat miskin. Tepat sasaran gitu,” pungkas Rani.