CIPONGKOR – Pergerakan tanah sepanjang 200 meter dengan radius kurang lebih satu hektare mengancam warga Kampung Gadung Rt 05 Rw 05 Dusun Ciketus, Desa Cintaasih, Kecamatan Cipongkor. Pasalnya, pergerakan tanah yang terjadi pada Minggu (16/2) lalu tersebut mengakibatkan 15 rumah rusak dan 12 rumah lainya terancam.
Kepala Pelaksanaan (Kalak) BPBD KBB, Duddy Prabowo mengatakan, selain merusak dan mengancam pemukiman penduduk, pergeseran tanah tersebut juga merusak akses jalan desa dan sebuah mushola.
“Ada 35 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 105 jiwa mengungsi,”katanya saat dihubungi Radar Bandung, Jumat (21/2).
Ia menambahkan, kejadian pergeseran tanah diduga lantaran hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Akibatnya, hingga saat ini di wilayah tersebut masih terdapat retakan tanah.
“Sejak kejadian pun pihak kami langsung pengkajian cepat dan pendataan warga yang terdampak,” ungkapnya.
Duddy menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah melakukan upaya kedmsiapsiagaan untuk mengantisipasi bencana serupa kembali terjadi. Selain itu, posko kesehatan pun sudah disiagakan bagi para pengungsi.
“Tenda dibangun di halaman Desa Cintaasih agar lebih terkoordinir,” katanya.
Ia mengimbau, agar masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan terkait antisipasi pergerakan tanah susulan. Pasalnya, hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga bulan Maret.
“Saya mengimbau jika hujan lebat terjadi agar segera mengungsi ke tempat lebih aman,” pungkasnya.
(kro/c)