RADARBANDUNG.id, BANDUNG – SMK Negeri 4 Bandung memperingati ulang tahunnya yang ke-58, Sabtu (22/2) lalu. Gebyar Pencak Silat, yang menampilkan sekitar 500 pesilat, dijadikan pajanan utama dalam seremoni hari jadi tersebut.
Kepala SMK Negeri 4 Bandung, Asep Tapip Yani menyampaikan, nuansa ‘kasundaan’ sengaja dipilih sebagai tema acara. Alasannya, acara tersebut berdekatan dengan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional pada 21 Februari lalu. Oleh karena itu, semua rangkaian kegiatan pun diantarkan dengan menggunakan bahasa Sunda.
“Ini sebagai pengukuhan identitas Jawa Barat,” tutur Asep saat ditemui Radar Bandung, Sabtu (22/2).
Menurut Asep, sekolahnya sangat menaruh perhatian terhadap pelestarian budaya. Dalam hal ini, Asep tak ingin beladiri dan kesenian pencak silat hanya berhenti sebagai catatan sejarah. Sebaliknya, pencak silat dinilai harus bisa dimanfaatkan, dirawat dan terus diwariskam secara nyata kepada generasi muda.
“Semua siswa harus bisa silat. Bagi kami pencak silat menjadi sangat istimewa,” ujarnya.
Dalam perayaan hari jadi yang digelar di lapangan olah raga SMKN 4 Bandung tersebut, Asep pun menyampaikan, sekolahnya terus berupaya untuk berkontribusi bagi masyarakat Jawa Barat, yakni mencetak lulusan-lulusan yang berkompetensi, sehingga nantiny dapat berperan dalam pembangunan masyarakat Jawa Barat secara luas. Asep beserta jajarannya, dikatakan akan terus berupaya mewujudkan generasi yang unggul.
“58 tahun artinya tak lagi belia. Kami mesti kerja lebih keras demi kualitas pendidikan Jawa Barat,” ucap Asep.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Barat, Endang Susilastuti, turut hadir dalamj perayaan tersebut. Ia meminta kepada pihak SMK N 4 Bandung untuk terus memberikan pendidikan terbaik bagi siswa-siswinya. Membantu agar seluruh pelajar agar membangun kepribadian yang mandiri, inovatif dan penuh percaya diri.
“Itu jadi modal dasar siswa-siswa untuk menyongsong perubahan yang cepat akibat industri 4.0. Anak-anak harus siap dengan segala tantangan,” ujar Endang.
Dalam kesempatan tersebut, Endang pun sempat menyinggung perihal tingkat pengangguran tamatan SMK yang terbilang tinggi, baik di tingkat daerah maupun nasional. Meski demikian, menurut Endang, dirinya bukan hendak membuat pesimis, namun justru menjadikan kondisi tersebut sebagai memotivasi agar SMK N 4 Bandung bisa memiliki andil untuk menekan tingkat pengangguran lulusan SMK. Salah satu upaya yang patut dilakukan adalah dengan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
“Kami ingin meningkatkan pendidikan vokasi, agar pelajar tidak hanya sekadar menjadi pekerja, tetapi memiliki jiwa usuha,” ujarnya.
“Terakhir, saya ucapkan selamat hari jadi SMK N 4 Bandung yang ke-58. Kami berharap, SMK N 4 Bandung bisa menjadi percontohan bagi SMK lainnya. Dapat menjadi sekolah yang bisa mengembangkan potensi-potensi siswa-siswinya. ,” pungkas Endang.
(cr4)