RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Agar mampu memperkuat daya dukung inovasi, teknologi dan ilmu pengetahunan dalam rangka mencapai tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa, Pemerintah Kota Cimahi melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan kerja sama Penelitian dan Pengembangan bersama beberapa instansi dan juga perguruan tinggi negeri.
Hal itu didasari oleh undang-undang nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) menjadi landasan hukum dalam perumusan kebijakan pembangunan nasional.
Walikota Cimahi Ajay M. Priatna mengatakan, dengan diterapkannya undang-undang Sisnas Iptek ini pemerintah daerah diwajibkan untuk mengembangkan invensi dan inovasi sebagai solusi pada permasalahan di daerah.
“Hasil riset dan kerjasama ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi bagi penyusunan kebijakan pembangunan di kota Cimahi,” kata Ajay.
Menurut Ajay, Agar manfaat dapat dirasakan langsung maka riset – riset implementatif juga akan dilakukan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Kerja sama penelitian dan pengembangan di tahun 2020 oleh Pemkot Cimahi ini, akan dilaksanakan dengan sejumlah instansi seperti Badan penelitian dan pengembangan (Litbang) Kemendagri untuk kompetisi inovasi di kota Cimahi, Badan daerah Litbang (BP2D) Jabar dalam pendaftaran hak kekayaan intelektual non benda cireundeu, Penelitian bersama sampah organik di Cimahi dan kota Sukabumi, serta pengembangan rantai nilai pertanian dan pariwisata di Jawa Barat.
Selain itu kerja sama dengan enam perguruan tinggi yaitu Unpad, ISBI, IPB, Unjani, Unpar dan Universitas Muhamadiyah Bandung (UMB) serta dan dua kerjasama Internasional Uni-Eropa dan Value-Chain Capacity Building Network (VCBN).
Sedangkan pada tahun 2020 ini pilot project riset akan dilakukan di tiga lokasi, di kelurahan Padasuka untuk penanganan sampah organik menggunakan metode black solder flies, agro-forestry bukit Padakasih Kelurahan Cibeber dan bojong jawa kelurahan Cipageran serta seni pertunjukan kolosal cireundeu.
“Alhamdulillah, pemerintah kota Cimahi pada tahun 2019 yang lalu, telah meraih beberapa penghargaan terkait dengan urusan kelitabangan seperti juara 1 Budhipraja kategori kota dengan indeks daya saing tertinggi di indonesia dari Kemenristekdikti. Masuk top 45 inovasi pelayanan publik (Sinovik) 2019 dari Kemenpan-RB dengan inovasi gastrodiplomacy Cireundeu dan peringkat ke-lima nasional kategori kota dengan indeks inovasi tertinggi di indonesia dari Kemendagri,” jelas Ajay.
Untuk menciptakan ekosistem yang baik bagi pengembangan inovasi dan teknologi pada tahun 2020 ini, lanjut Ajay, pihaknya akan didampingi oleh badan Litbang Kementerian dalam negeri untuk menyelenggarakan kompetisi inovasi antar SKPD dan antar program di lingkungan pemerintah daerah kota Cimahi. Dengan menggunakan software dari kemendagri akan dapat diukur tingkat inovasi tiap SKPD.
“Sehingga informasi pengolahan data akan dapat digunakan bagi alat ukur kinerja, masukan bagi penyusunan perencanaan, pembangunan dan evaluasi program/kegiatan. Kedepannya kompetisi ini akan diperluas bagi anggota masyarakat sehingga visi kami sebagai cimahi baru yang maju, agamis dan berbudaya dapat tercapai,” ungkpanya.
Ajay menjelaskan, bahwa pendanaan penelitian merupakan isu penting di era kolaborasi ini. Pemkot Cimahi didorong untuk dapat mencari alternatif pembiayaan baik dengan cost-sharing maupun pembiayaan lainnya. Seperti yang diperoleh dari kompetisi usulan penelitian baik yang berasal dari hibah penelitian dari kemenristekdikti maupun dari luar negeri, yang diikuti oleh bappeda bekerjasama dengan universitas katolik parahyangan melalui program inspire plus uni eropa maupun value-chain capacity building network.