News

Lulusan Paket C Bisa Bersaing di Perguruan Tinggi

Radar Bandung - 28/02/2020, 10:16 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Salah seorang peserta ditemani anaknya mengikuti ujian paket C di PKBM Bung Hatta, Kecamatan Geger. (Ilustrasi : BADRI STIAWAN/Radar Madura/JawaPos.com)

RADARBANDUNG.id, SOREANG – Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung meyakini siswa lulusan paket C mampu bersaing dengan siswa dari sekolah formal, dalam memasuki jenjang pendidikan perguruan tinggi.

Kasi Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, M Sri Laksmi, mengungkapkan bahwa walaupun kebanyakan siswa yang menjalani sekolah Paket C adalah pekerja, tetapi mereka mampu bersaing dengan siswa dari sekolah formal untuk memasuki perguruan tinggi bergengsi.

“Ada yang bisa masuk ke ITB ( Institut Teknologi Bandung), karena memang anaknya juga pintar sekali,” ungkap Sri saat wawancara di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Soreang, Kamis (27/2).

Pendidikan paket C ini merupakan program pemerintah dalam rangka meningkatkan IPM dan juga meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki kekurangan ekonomi, sehingga tidak bisa melanjutkan pendidikan melalui sekolah formal. Namun, karena semangat belajarnya yang tinggi, masyarakat tersebut tetap melanjutkan pendidikannya walaupun hanya melalui sekolah paket C.

Karena kebanyakan siswa dari sekolah paket C ini adalah pekerja, sebagai pemerintah memberikan kemudahan kepada siswa didalam proses belajarnya, apalagi ketika pelaksanaan ujian. Seperti diantaranya, membuatkan surat rekomendasi dari Bupati Bandung untuk perusahaan yang pekerjanya mengikuti sekolah paket C agar dapat mengikuti ujian.

“Kalau yang sudah bekerja pasti harus memilih antara ujian atau bekerja. Disatu sisi, mereka ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, tetapi sisi lainnya, perusahaan menerapkan aturan yang harus dipatuhi oleh para pekerja. Berdasarkan pengalaman kebanyakan perusahaan memberikan izinnya. Mudah-mudahan tahun ini tidak banyak perusahaan yang melarang,” papar Sri.

Adapun jumlah sekolah paket yang ada di Kabupaten Bandung ada sebanyak 85 sekolah, sedangkan yang mengikuti ujian ada sebanyak 75 sekolah. Untuk tahun 2020 ini, ada sebanyak 2.285 siswa yang mengikuti ujian Paket B dan ada 4.468 siswa yang mengikuti paket C. Pertama, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, sudah melakukan sinkronisasi data. Kedua, simulasi ujianpun sudah dilaksanakan beberapa hari lalu, baik itu yang offline maupun yang online. Karena untuk jaringan sendiri ada yang baik dan tidak baik, sebab melihat kondisi geografis wilayah Kabupaten Bandung.

“Alhamdulillah setiap tahun tidak pernah ada hambatan dalam pelaksanaan ujian. Kalaupun ada hambatan tersebut sering muncul pada hari pertama ujian. Tetapi pada hari selanjutnya dapat diatasi.  Mudah-mudahan dari pelaksanaan sekolah paket ini dapat memberikan kesadaran akan pentingnya pendidikan,” pungkas Sri.

(fik/b)