News

Wabah Virus Corona Pengaruhi Inflasi di Jabar

Radar Bandung - 06/03/2020, 17:01 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Wabah virus corona (covid-19) berdampak pada inflasi di Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan sejumlah langkah untuk mengendalikan hal tersebut.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan kondisi inflasi mempengaruhi berbagai aspek, dari mulai komoditas bahan makanan hingga bahan infrastruktur yang disuplai dari China. Kondisi ini terjadi di provinsi lain.

“Kita ada tekanan karena banyak barang-barang impor dari Tiongkok (China),” kata Emil sapaan Ridwan Kamil di Kota Bandung, Kamis (5/3).

Ia sudah menugaskan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk membuat program kerja pengendalian inflasi. Semua petugas di 27 kabupaten dan kota harus bersinergi.

“APBD kita push agar dibelanjakan lebih awal, agar masyarakat bsa bergerak untuk menggeliatkan ekonomi. Insya Allah (kita bisa melewati ini), kita pernah teruji dengan krisis ekonomi. Kita harus optimistis,” paparnya.

Sementara itu, berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, ada beberapa faktor potensial pendorong meningkatnya inflasi di Jabar pada 2020, seperti virus korona, kenaikan iuran BPJS Kesehatan, dan Pilkada serentak di delapan kabupaten/kota di Jabar.

Meski demikian, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, Herawanto mengatakan, ada sejumlah faktor penahan inflasi Jabar pada 2020. Salah satunya, lebih rendahnya potensi anomali iklim yang dapat mendorong stabilitas pasokan pangan utama.

“Kemudian potensi turunnya harga minyak akibat stok melimpah, dan rampungnya beberapa proyek strategis di Jabar,” pungkasnya.

(bbb)