RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota kembang menurun.
Sepanjang Januari hingga Februari 2020, tercatat sebanyak 452 kasus DBD. Angka tersebut turun dibandingkan dengan kondisi pada periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 834 kasus.
“Jika dibanding tahun lalu jelas kasus tersebut mengalami penurunan signifikan,” aku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arisdiani saat dihubungi.
Baca Juga: Awal 2020, Dinkes Kota Kandung Tangani Puluhan Kasus DBD
Meski demikian, Rosye mengatakan, kasus DBD di Kota Bandung selama awal tahun ini masih tergolong tinggi jika dibanding dengan kasus di daerah lain di wilayah Jabar.
Rosye menerangkan, tingginya kasus DBD di Kota Bandung secara umum diakibatkan faktor kelembaban daerah yang cocok untuk perkembangbiakan jentik nyamuk.
“Tapi sebetulnya sekarang media perindukan nyamuk tidak sebanyak tahun lalu. Tingginya kasus DBD kemudian diperparah dengan kondisi lingkungan yang kotor,” ujarnya.
Oleh sebab itu, sambung Rosye, penting bagi masyarakat agar gencar menjaga lingkungan, khususnya di rumah, supaya selalu dalam keadaan bersih. Menurut Rosye, nyamuk penular DBD akan mudah berkembang biak di lingkungan yang tidak terawat.
Baca Juga: Jumlah Pasien DBD di Cimahi Mulai Menurun
“Bahkan saat musim hujan habis nyamuk penular DBD masih bisa tumbuh di rumah yang tidak kotor dan tidak sehat,” imbuh Rosye.
Selain mengimbau masyarakat luas untuk menjaga lingkungan, pemerintah sendiri, melalui Dinas Kesehatan terus berupaya melakukan antisipasi DBD. Salah satunya, melakukan pengecekan lingkungan secara berkala, penjaringan kasus, serta berupaya tanggap dalam menindaklanjuti setiap penemuan kasus dengan melakukan penyelidikan epidemiologi.
“Selain itu, sosialisasi rutin dari puskesmas, menggalakkan Gertak (Gerakan Serentak), Geris (Gerakan satu rumah satu jemantik), hingga bekerja sama dengan media perihal sosialisasi pencegahan DBD,” tambahnya.
Baca Juga: Ada 220 Warga KBB Meninggal Karena DBD
Sementara itu, mengingat persebaran kasus DBD yang merata di daerah Kota Bandung, dengan usia penderita yang juga beragam, dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia, maka masyarakat diminta bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk menjaga tempat tinggalnya masing-masing. Dengan adanya kolaborasi antara warga dan pemerintah, diharapkan kasus DBD di Kota Bandung bisa terus ditekan.
“Terakhir, jika ada kerabat yang menunjukan gejala DBD tolong segera di bahwa ke fasilitas kesehatan setempat, supaya bisa langsung ditangani,” pungkasnya.
(muh/b)