News

Pemkot Bandung akan Tinjau Ulang Pelaksanaan Car Free Day

Radar Bandung - 18/05/2020, 13:41 WIB
AY
OR
Ali Yusuf, Oche Rahmat
Diedit oleh Redaksi
ILUSTRASI: Salah seorang pengunjung CFD menukarkan kantong plastik dengan tas ramah lingkungan.

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pemkot Bandung akan melakukan peninjauan ulang kemungkinan menghentikan kegiatan car free day (CFD), menyusul semakin maraknya isu penyebaran virus corona.

“Ya, nanti akan kita bicarakan lagi, apakah kegiatan CFD harus dihentikan atau tidak,” ungkap Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).

Lalu bagaimana dengan Asia Afrika Festival (AAF)? Yana mengatakan, itu merupakan keputusan pemerintah Pusat.

Baca Juga:

Aktivitas Dunia Pendidikan Terganggu Wabah Virus Corona

Cegah Penyebaran Virus Corona, SMA di Bandung Batasi Kunjungan ke Luar Daerah

“Kalau untuk AAF saya tidak bisa banyak berkomentar karena itu berkaitan dengan pemerintah Pusat,” terang Yana.

Di luar itu, Yana menyatakan, Kota Bandung tengah bersiap menghadapi kemungkinan virus corona yang mewabah.

Selain dengan dibentuknya tim khusus corona, juga tambahnya ruang isolasi untuk pasien terbuka corona. “Sekarang RSKIA Kopo menyiapkan 2 ruangan untuk isolasi. Selain 2 rumah sakit rujukan lainnya,” ungkap Yana.

Selain itu, Kota Bandung juga menggelar simulasi penanganan pasien virus corona di RSKIA Kopo. Menurut Yana, itu merupakan satu upaya menangani penyebaran virus corona.

“Ini salah satu bentuk kesiapan Kota Bandung dalam kasus COVID-19. Selain tentu saja fasilitas kesehatan lainnya,” kata Yana.

Menurut Yana, kegiatan simulasi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. Simulasi ini dianggap perlu, karena tidak mudah menangani pasien virus corona,” terang Yana.

Meski sudah melakukan serangkaian persiapan untuk menangani kasus corona, namun Yana berharap tidak harus ada korban akibat corona.

“Lebih baik, semua fasilitas ini tida harus digunakan, dengan begitu kan berarti tidak ada korban yang jatuh,” harapnya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Rita Verita mengatakan, simulasi digelar untuk para kepala UPT Puskesmas 24 jam, direktur rumah sakit se-Kota Bandung dan beberapa petugas tim medis.

Corona Merebak, Festival Musik Metal Terbesar di Asia Tenggara Batal Digelar

Indonesia Umumkan Kematian Pertama Pasien Virus Corona

“Jadi total peserta kurang lebih sebanyak 100 orang,” katanya.

Menurut Rita, dalam simulasi tersebut, disosialisasikan cara yang tepat dalam menangani pasien corona. Dengan menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya.

Rita menyebutkan, selain di RSHS, RS Rotinsulu, sekarang Kota Bandung juga menyiapkan ruang isolasi untuk pasien terduga corona di RSUD dan RSKIA Kopo.

“Sesuai Permenkes, kalau rumah sakit rujukan, cukup menyediakan dua saja. Tapi kalau rumah sakit rujukan penuh, bisa di tampung di RSUD Ujung Berung dan RSIKIA Kopo,” tambah Rita.

(mur)