RADARBANDUNG.id, SUBANG – Persediaan darah di RSUD dan Palang Merah Indonesia (PMI) Unit Kabupaten Subang mengalami kekurangan. Pemicunya selain wabah covid-19 yakni banyaknya permintaan dari sejumlah rumah sakit lain.
Hal tersebut diakui Wakil Ketua Bidang Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat PMI Subang, Mugia Nugraha. Dia mengatakan, dibatasinya aktivitas masyarakat di luar rungan jadi salah satu kendala.
“Saat ini sumbangan darah dari sukarela sangat membantu. Sehingga kebutuhan stok darah tetap terjaga,” kata Mugia.
Baca Juga: Kandidat Obat Corona, Hidroksiklorokuin Diuji ke Manusia, Hasilnya?
Sebelumnya PMI mendapat sumbangan 36 labu dari Bawaslu terdiri dari Golongan A 14, B 10, 9 dan AB 3 labu tetap PMI kekurangan stok darah. Sebab yang membutuhkan tidak hanya dari RSUD, tetapi juga rumah sakit lain.
Dengan demikian, pihaknya dipaksa memutar otak agar persediaan stok darah tetap mencukupi di tengah banyaknya kebutuhan. Salah satu langkahnya, dengan menggandeng instansi lain hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar bisa berperan aktif dan ikut serta mendorong kebutuhan darah di Subang.
“Karena kita harus menabung stok darah, dan sekarang sulit untuk mendapatkannya. Terakhir kita telah menerima bantuan darah dari Bawaslu dan anggota TNI Kodim Subang. Itupun sudah habis,” ungkap
Dia mengimbau masyarakat tidak takut untuk melakukan donor darah. Dia memastikan bahwa para tim dari PMI Subang akan melakukan sistem donor darah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), dengan melindungi pendonor dan pasien yang menerima kantong darah.
“Kami juga sangat berterima kepada para pihak yang telah menggelar donor darah sehingga sangat membantu stok atau persediaan darah,” ucapnya.
(anr/b)