RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung mendapat banyak keluhan dari pelanggan di wilayah selatan, khususnya warga perumahan Mekar Wangi. Pasalnya, warga sudah beberapa bulan tak mendapat air bersih.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi mengatakan, pihaknya memang tidak bisa menyuplai air ke warga, lantaran sumur bor yang seyogyanya dijadikan sumber air baku, dibongkar untuk keperluan pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Jadi karena dalam pembangunan KCIC itu membutuhkan pelebaran jalan, sehingga mengakibatkan sumur bor yang biasanya kami olah untuk suplai air bersih ke warga dibongkar,” kata Sonny kepada wartawan, Rabu (15/4).
Baca Juga: PSBB Parsial Diajukan untuk Tujuh Kecamatan di Kabupaten Bandung
Menurut Sonny, sumur tersebut sebenarnya merupakan aset warga, yang diserahkan kepada PDAM untuk diolah dan disalurkan kepada warga.
Sehingga, saat pihak KCIC meminta izin untuk pembongkaran, mereka meminta izin kepada warga.
“Karenanya kami tidak punya akses langsung untuk menjalin komunikasi dengan pihak KCIC,” paparnya.
Sonny menambahkan, dari informasi yang diterimanya pihak KCIC berjanji akan mengganti sumur bor tersebut agar warga punya akses air bersih.
Namun, kenyataannya sudah hampir enam bulan masih belum bisa terwujud.
Sonny mengaku tidak meminta sejumlah uang sebagai kompensasi. Baginya yang penting ada air yang bisa diolah untuk dialirkan ke warga.
“Untuk rencana penanggulangan masalah ini bisa dengan mengalirkan air dari Badak Singa, walaupun memang ada beberapa kendala.
Kami harus membangun pipa untuk menyalurkan air dari Badak Singa ke warga di Mekar Sari,” katanya.
Namun, sambung dia, hal itu berakibat pada berkurangnya debit air untuk warga yang biasanya dapat suplai dari Badak Singa. Juga air untuk warga mekar sari tidak akan maksimal, pasalnya jarak antara badak singa dan Mekar Sari cukup jauh.
(mur)