RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Minyak solar dari rumah gravito PT Pertamina di Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung rembes hingga mencemari Sungai Cinambo. Pencemaran bahkan hingga ke perbatasan Kabupaten Bandung.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Lita Endang. Dia ikut terjun langsung untuk mengecek kondisi pencemaran tersebut.
“Itu solar ya. Solar di dalam air itu mengalirnya cukup cepat sampai ke perbatasan Kabupaten Bandung, di Tegalluar,” ucap Lita, Kamis (16/4).
Lita mengungkapkan, kejadian rembesnya solar hingga mencemari Sungai Cinambo itu berawal saat DLHK Bandung menerima laporan dari warga pada Minggu (12/4) lalu. Keesokan harinya atau pada Senin (13/4), DLHK melakukan penelusuran ke lokasi.
“Kami telusuri sumbernya dari mana ternyata dari Pertamina Gedebage. Setelah ditelusuri, ada baud yang longgar dari rumah gravito. Rumah gravito itu adalah tempat untuk mengukur berat jenis,” kata Lita.
Lita menyebut, pihaknya langsung meminta Pertamina untuk memperbaiki. Baud yang kendor itupun langsung diperbaiki oleh Pertamina. Selain meminta untuk memperbaiki, DLHK bersama Satgas Citarum Harum sektor 22 juga sudah meminta pihak Pertamina bertanggung jawab membersihkan sungai tercemar.
Menurut Lita, pihak Pertamina sudah melakukan pembersihan dengan penyedotan terhadap minyak yang terlihat di permukaan. Penyedotan dilakukan hingga ke area perbatasan.
“Mereka sudah melakukan penyedotan,” tuturnya.
Meski sudah dilakukan pembersihan, Pertamina tak bisa lepas tangan. DLHK meminta Pertamina untuk melakukan inventarisir atau mendata masyarakat yang terdampak akan rembesnya minyak solar tersebut.
“Pertamina harus menghitung berapa warga yang terkena dampak dan mereka harus melakukan kompensasi. Kemudian disarankan sungai itu tidak ada minyak dan mengembalikan biota yang mati,” jelasnya.
“Pertamina harus menanam ikan lagi, termasuk kalau ada warga sakit mereka harus tanggung jawab,” pungkasnya.
(bbb)