Viral Video Warga Kopo Bandung Tolak Bantuan Sosial Gubernur Jabar
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pemprov Jabar menyalurkan bantuan sosial tunai dan non tunai kepada warga di tengah pandemi Covid-19.
Hanya saja, penyaluran yang dilakukan tak berjalan mulus. Penyaluran bantuan justru mendapatkan penolakan sebagian warga.
Penolakan seperti terjadi di RW 8, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler. Penolakan diketahui lewat sebuah video yang viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik itu tampak dua petugas PT Pos yang hendak mengantarkan bantuan dari Pemprov namun mendapatkan penolakan sejumlah warga setempat.
“Punten pisan yeuh. Ti Pos Giro nya, cape-cape, atos. Da kumaha nya, abdi ge beban kitu nya. Daripada abdi janten sasaran ku masyarakat mending keneh sadayana ulah kenging lah nya. (Maaf sekali ya. Dari Pos Giro ya, capek-capek, sudah (mengantar). Tapi bagaimana ya, saya juga beban. Daripada saya jadi sasaran (kemarahan) masyarakat, mending semuanya tidak dapat (bantuan),” kata pria dalam video itu berbahasa Sunda.
“Tolak-tolak,” teriak ibu-ibu dalam video itu.
“Kangge Kang Ridwan, Mangga we ka Pak Ridwan Kamil, uihken deui weh. Mangga, mangga, sok. Selamat jalan (Buat kang Ridwan, Silakan ke Pak Ridwan Kamil, kembali saja. Silakan-silakan. Selamat jalan),” kata seorang pria dalam video itu.
Mendapat penolakan, bahkan pengusiran dari warga, petugas pos langsung meninggalkan lokasi.
Kejadian ini dibenarkan oleh Camat Bojongloa Kaler Ayi Sutarsa.
Ia menjelaskan, penolakan warga lantaran bantuan yang disalurkan hanya ditujukan kepada dua orang warga. Sedangkan warga yang membutuhkan bantuan di RW itu cukup banyak.
“Kami baru mengetahui hari ini. Jadi bantuan itu belum sampai ke orangnya. (Petugas pos) baru tanya-tanya alamat,” jelas Ayi, Rabu (22/4/2020).
Saat petugas PT Pos bertanya alamat, warga bertanya balik. Sejumlah warga yang terekam dalam video itu juga merasa bahwa sama-sama membutuhkan bantuan sosial karena terdampak Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Akhirnya, begitulah yang terjadi. Setelah ibu-ibu berkumpul seperti di video itu, kemudian datanglah ketua RW,” ujarnya.
Lantaran khawatir terjadi kecemburuan di antara warga, ketua RW memutuskan tak menerima bantuan yang ditujukan hanya untuk dua warga itu.
“Ketua RW melakukan hal itu (menolak bantuan sosial) agar tidak mengundang permasalahan yang lebih besar,” ucapnya
Dari pemikiran ketua RW, daripada ini menjadi permasalahan lebih besar di wilayahnya, untuk sementara ditolak dulu. Tadinya mau disimpan di kantor RW, tapi (petugas) Pos nggak berani karena harus ada fotonya,” tukasnya.
(ysf/radarbandung.id)