Corona Masih Menggila, PKL Bandung Terhimpit, Ada yang Sampai Ditinggal Istri
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pandemi virus corona Covid-19 berimbas luas biasa besar terhadap sektor ekonomi. Tak terkecuali, sektor informal seperti Pedagang Kaki Lima (PKL).
Baca Juga: Curhat Perajin di Sentra Peci Legendaris Kampung Langonsari Saat Ramadan Tahun Ini, Sedih!
Ketua Persatuan Pedagang Sultan Agung (PPSA), Bobi menyampaikan bahwa, banyak PKL yang merugi, bahkan akhirnya tidak bisa berjualan lagi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Celakanya, di tengah himpitan ekonomi, bantuan pemerintah, kata Bobi, tak kunjung diterima para PKL.
“Kami tidak bisa berjualan di masa PSBB ini. Sampai hari ini kami juga belum menerima bantuan apapun dari pemerintah, baik kota maupun Jawa Barat,” ungkap Bobi.
Baca Juga: Perajin Kain Sarung Majalaya Merugi Hingga Setop Produksi, Tak Kuat Dihajar Corona
Selain PKL yang tergabung dalam PPSA, kondisi serupa juga dialami oleh para PKL yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Jasa Tradisional Dago (PPJTD).
“Saya dapat banyak keluhan dari anggota, mulai dari masalah ekonomi keluarga sampai ada juga yang mengatakan telah ditinggal istri karena tak mampu menghidupi keluarganya. Sedangkan saya tidak bisa berbuat apa-apa, tak tahu harus mengadu ke siapa,” beber Ketua PPJTD, Ian.
“Saya dengar ada bantuan Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar. Saya lihat video Ridwan Kamil di FB (facebook), tapi bagaimana menyalurkan aspirasi para PKL belum tau kemana. Katanya lewat RT/RW, ternyata sebagian besar kami tidak dimasukkan sebagai pihak penerima bantuan,” tukasnya.
(muh)