RADARBANDUNG.id – THE Lodge Group sebagai tempat pariwisata di Kota Bandung rupanya ikut terimbas dari pandemi Covid-19. Tutup sejak bulan Maret, The Lodge Group berupaya supaya tetap bertahan dengan membuat sebuah kampanye. Melalui kampanye ‘Tart for Hope’, ini adalah kegiatan penggalangan dana yang dikemas menarik dengan cara memasak.
Ide ini datang dari CEO The Lodge Group, Heni Smith yang membuat kudapan Apple Pie untuk dijual. Sebagian dari keuntungan tersebut akan di sumbang kepada Asosiasi Pariwisata Indonesia.
Heni menyebut, resep membuat Apple Pie didapatnya dari sang mertua. Sudah jadi resep turun temurun, Heni percaya diri untuk menjualnya ke publik. Dengan niat membantu pelaku pariwisata yang terdampak pandemi, Heni mengerahkan karyawannya yang berjumlah 500 orang untuk memproduksi Apple Pie buatannya.
“2 minggu pertama kehilangan harapan, saya juga begitu. Apalagi saya punya ratusan karyawan yang bergantung hidup dari The Lodge Group, apa yang akan dibuat untuk membantu. Terus karena kita di rumah saja, saya jadi bisa mengeksplor ragam masakan, salah satunya Apple Pie,” kata Heni di Kantor The Lodge Group, Jalan Sumur Bandung, Kamis (14/05).
Kebersamaan yang terjalin antar karyawan The Lodge Group akhirnya membuat Heni optimis bisa mengembangkan usahanya untuk membantu sesama. Dia merasa, ketika Apple Pie buatannya disukai orang terdekat itu menjadi harapan Heni untuk bangkit dan menginspirasi semua orang.
Ada dua ukuran Apple Pie yang dijual, yakni 26 sentimeter dan 16 sentimeter. Menggunakan bahan baku premium, Heni tidak main-main dalam membuat seloyang kue pie asli negara Prancis tersebut. Adonan kue yang sudah dicampur, kemudian dimasukkan ke dalam loyang berbentuk bundar.
Setelah itu, diatas adonan diberi fla bercita rasa manis asam yang jadi kunci dari kudapan ini. “Fla ini kata orang-orang yang bikin beda dengan pie apple lainnya. Campuran resep pada fla ini memang jadi resep khusus dari Apple Pie. Rasanya enak tapi saya kombinasikan dengan citarasa Indonesia, gak terlalu manis dan asam,” sambungnya.
Sejak pertama kali diluncurkan di pertengahan bulan April, Apple Pie #tartforhope sudah terjual 100 pcs dalam waktu sehari. Antusias tinggi yang diterima, membuat dia menambah jumlah produksi. Dalam seminggu, 700 pcs sudah ludes terjual.
“Sudah terjual 700 cake dalam seminggu kalau di nilai rupiah Rp 80 juta. Kemudian 30% nya disumbang ke para pelaku pariwisata seperti tour guide, penjaga tiket, atau orang-orang sekitar,” imbuhnya.
Heni menuturkan, The Lodge Group yang bergerak di bidang pariwisata juga turut terimbas dari pandemi Covid-19. Maka dari itu, dia memprioritaskan industri pariwisata dalam kampanye #tartforhope.
Seloyang Apple Pie berukuran 26 sentimeter dibandrol Rp 150 ribu dan 16 sentimeter dihargai Rp 65 ribu. Untuk pelanggan yang tertarik dengan hidangan ini, bisa memesan langsung melalui pesan WhatsApp. Selain kampanye #tartforhope, The Lodge Group juga menyediakan hampers untuk Lebaran dengan isian satu buah Apple Pie ukuran besar dan kecil yang dibandrol Rp 200 ribu.
Di tempat yang sama, Herly Setiawan selaku pelaku pariwisata dengan profesi pemandu wisata mengungkapkan terimakasih karena sudah mau membantu mereka. Pasalnya, sampai saat ini dirinya kehilangan pekerjaan karena objek wisata yang ditutup.
Tidak adanya pemasukan membuat dia dan teman-teman pemandu wisata lainnya terpaksa berdiam diri. Herly menyebut sampai saat ini tidak ada bantuan sama sekali yang diterima, entah dari asosiasi terkait atau pemerintah.
“Selama ini profesi tour guide belum ada yang memperhatikan selain dari tamu-tamu yang pernah kita handle. Dengan adanya program ini bagi kami terobosan dan momen penting, karena Bu Heni Smith selaku CEO The Lodge Maribaya dia memperhatikan kami,” sebutnya. (fid)