Diajak Nikah, Eh Malah Minta Putus
CINTA deritanya tiada akhir. Begitu kira-kira yang turut dirasakan Bunga (nama samaran). Cinta yang sudah dipupuk selama delapan tahun gagal terwujud dalam mahligai pernikahan.
Kisah cinta Bunga dan kekasihnya, Gunawan (nama samaran), berawal ketika keduanya kuliah. Bunga adalah adik kelas Gunawan. Terpaut dua tahun usianya.
Seiring berjalannya waktu, keduanya saling jatuh cinta. Mereka pun jadian. Hari berganti pekan, pekan berganti bulan, bulan berganti tahun.
Mendekati usia seperempat abad, Bunga yang sudah dikejar-kejar orang tua untuk segera naik pelaminan tentu saja menagih keseriusan Gunawan.
Apalagi keduanya sama-sama sudah bekerja. Namun begitulah, si pemuda minta waktu, minta waktu, dan minta waktu.
Suatu kali, Bunga harus pulang ke kampung halaman, karena sang ibu sakit dan harus ditemani. Bunga memberanikan diri mengambil keputusan besar. Dia memberikan dua pilihan pada kekasihnya: menikah dan tinggal di daerah asalnya atau putus.
Begitulah hubungan. Delapan tahun pacaran pun tak menjamin naik ke pelaminan. Gunawan memilih pilihan kedua. Dia lebih ingin di daerah asalnya. Asmara keduanya pun kandas.
Baca Juga: Suami Di-PHK, Istri Kecantol Pria Lain
Bunga tentu saja kecewa berat. Pengalaman itu pula yang membuatnya kini tak mau sembarangan menerima pria. Meski usianya sudah melewati kepala tiga, dia belum juga menemukan tambatan hati yang baru.
”Kayak trauma gitu mau kenal (lelaki) yang baru. Nanti ujung-ujungnya gini lagi (putus sebelum nikah). Pasrah saja sama Tuhan sekarang lah,” katanya setengah putus asa.
(ks/ful/lin/top/JPR/ysf)