News

Bangun Ekosistem Bisnis Berkelanjutan, Menko Airlangga: Pengusaha Harus jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

Radar Bandung - 05/08/2025, 23:41 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani, Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Hariyadi B. Sukamdani dan Suryadi Sasmita, Ketua Umum KADIN Anindya Bakrie, Ketua DPP Apindo Jabar Ning Wahyu Astuti bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan lainnya menghadiri Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakorkernas) Ke-34 Apindo di Bandung, Selasa (5/8). (ekon.go.id)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif di tengah kondisi global yang mulai membaik.

Menurutnya, dana Moneter Internasional (IMF) pada Juli 2025 merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3 persen, naik dari sebelumnya 2,8 persen.

Sementara, ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 tumbuh impresif sebesar 5,12%, tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir.

“Pertumbuhan ini didukung kinerja sektor retail yang membaik dan peningkatan aktivitas industri, mencerminkan pemulihan daya beli masyarakat di tengah pergeseran konsumsi menuju platform digital dan e-commerce,” ujar Airlangga disela-sela Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakorkernas) Ke-34 Apindo di Kota Bandung, Selasa (5/8).

Airlangga juga memaparkan kontribusi ekonomi digital secara global yang telah menyumbang lebih dari 15,5 persen terhadap total PDB dunia, hal ini sekaligus menandakan peran ekonomi digital yang semakin besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Indonesia menguasai sekitar 40 persen dari total pasar ekonomi digital di kawasan ASEAN. Sejalan dengan pengembangan ekonomi digital, Digital Economy Framework Agreement (DEFA) menjadi salah satu agenda prioritas ASEAN dalam mendorong dan mengoptimalkan potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN,” paparnya.

“Jika dilihat hampir di semua sektor yang berbasis digital telah terjadi kenaikan dan diharapkan menjadi pengungkit tambahan sektor ekonomi yang tumbuhnya itu tidak linear, tetapi ini tumbuh secara luar biasa. Dan kalau dengan DEFA, ekonomi digital targetnya USD2 triliun di ASEAN sedangkan Indonesia USD600 miliar di 2030. Kita berharap USD600 miliar ini bisa dimanfaatkan. Dan digitalisasi ini tidak tergantung dengan tarif. Digitalisasi ini tentu kita dorong e-commerce. E-commerce ASEAN bea masuknya 99,9 persen sudah 0,” sambung Airlangga.

Selain itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong sisi permintaan domestik dan menjaga sektor eksternal untuk memitigasi risiko global.

Dari sisi permintaan diantaranya yaitu dengan meluncurkan paket stimulus ekonomi. Untuk menjaga sektor eksternal, Pemerintah mengoptimalisasi kebijakan DHE, mengoptimalkan negosiasi dagang dan melakukan perluasan CEPA/FTA.

“Saya ucapkan selamat kepada Apindo atas pelaksanaan Rakorkernas ke-34. Saya lihat Apindo semuanya the champion di industri masing-masing. Jadi para champion ini harusnya menjadi penggerak di daerah masing-masing. Saya optimis kalau seluruh pengusaha yang ada di ruangan ini optimis, maka target pertumbuhan yang diharapkan Pemerintah bisa cepat terealisasi,” pungkas Airlangga.

Live Update