Pendaftaran UTBK-SBMPTN Mulai 2 Juni, Ujian Cuma Sekali
RADARBANDUNG.id- Pendaftaran ujian tulis berbasis komputer (UTBK)-seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) dibuka lusa (2/6). Sejumlah ketentuan berubah dalam penyelenggaraan tahun ini.
Baca Juga: Siswa Ngebet Pengin Sekolah Lagi, Ortu Menolak
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Budi Prasetyo mengakui ada banyak penyesuaian pada masa pandemi Covid-19. Salah satunya, setiap peserta hanya diizinkan tes UTBK satu kali. Ketentuan itu sebenarnya sudah direncanakan berubah sejak akhir tahun lalu.
”Kalau sudah finalisasi dan cetak kartu, tidak boleh mengubah dengan alasan apa pun,” ujarnya. Bahkan dengan upaya memulai dari awal pendaftaran dan membayar ulang sekalipun. Pihak LTMPT tegas tidak mengizinkan.
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Tetap Dimulai 13 Juli, Sekolah Belum Boleh Buka
Para calon peserta diminta memilih jurusan dan PTN yang diinginkan secara matang. ”Boleh pilih dua prodi (program studi, Red), bisa di PTN yang sama atau di dua PTN berbeda,” jelasnya. Namun, pilihannya diimbau tidak lintas jurusan alias memilih prodi yang tidak selaras dengan pendidikan di sekolahnya. Mengenai kans pada pilihan kedua, menurut Budi, sangat bergantung pada prodi dan PTN yang dipilih.
Tahun ini LTMPT sengaja menggabungkan UTBK dengan SBMPTN. Karena itu, alur pendaftarannya menjadi satu kesatuan. Pendaftaran UTBK-SBMPTN dibuka mulai 2 hingga 20 Juni 2020. Calon peserta diharuskan memiliki akun LTMPT dan mendaftar di laman resmi LTMPT terlebih dahulu. Mereka yang sudah lulus SNMPTN dilarang keras mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi ini.
Baca Juga: Tidak Hanya Takut Corona, Orang Tua Siswa di Kab. Bandung juga Khawatirkan Biaya Sekolah
Selanjutnya, peserta memilih satu di antara 74 pusat UTBK-SBMPTN terdekat. Setelah itu, peserta membayar Rp 150 ribu melalui bank mitra, yakni Bank Mandiri, BTN, atau BNI. Namun, pemilik KIP kuliah tidak dipungut biaya pendaftaran.
Selain hanya diselenggarakan sekali, UTBK tahun ini mengujikan satu materi saja, yakni tes potensi skolastik (TPS). Tidak ada lagi tes kompetensi akademik (TPA). Keputusan itu diambil karena UTBK diselenggarakan saat masa pandemi. Dengan begitu, perlu ditetapkan model tes paling tepat yang bisa memangkas waktu dan mengurangi durasi berkumpulnya orang.
Biaya pendaftaran UTBK-SBMPTN juga mengalami penyesuaian dari Rp 200 ribu menjadi Rp 150 ribu. Penurunan itu mempertimbangkan kondisi perekonomian akibat pandemi serta berkurangnya mata ujian yang diadakan di UTBK-SBMPTN 2020.
(jpc)