RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Provinsi Jawa Barat pada akhir Mei tidak termasuk daerah yang paling banyak menyumbang kasus Covid-19. Hal ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak virus ini dinyatakan sebagai pandemi di Indonesia.
Juru Bicara pemerintah untuk percepatan penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam siaran persnya memaparkan kasus virus Covid-19 sampai Minggu (31/5/2020) tercatat mencapai 700 orang. Angka ini menjadikan total kasus positif di Indonesia sebanyak 26.473 kasus.
Temuan kasus baru Covid-19 terbanyak berasal dari 5 provinsi. Yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
“Jawa Timur terjadi penambahan sebanyak 199 kasus positif, DKI naik 108 kasus, NTB 42 kasus, Jawa Tengah 37 kasus, dan Sulawesi Selatan 31 kasus,” katanya dalam keterangan pers, Minggu (31/5/2020).
Pihaknya juga mencatat naiknya jumlah kesembuhan dari data yang tercatat pada sebanyak 7.308 orang atau meningkat 239 orang dibanding data sebelumnya.
Untuk kasus kasus meninggal bertambah 40 orang sehingga total menjadi 1.613 rang. Kasus ODP ada 49.936 dan sebagian besar sudah selesai dilakukan pemantauan. Kemudian kasus PDP ada 12.913 orang.
Gugus Tugas mencat hasil peningkatan kasus positif tersebut berasal dari 11.472 spesimen yang diuji secara real time dan tes cepat molekuler.
Sinyal terus menurunnya angka positif dan naiknya pasien yang sembuh di Jawa Barat sendiri tercermin dari akan dibukanya kembali RSUP Hasan Sadikin, Bandung. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jumlah pasien COVID-19 di ruang isolasi yang pernah mencapai 100 persen turun hingga menjadi 20 persen, disertai tingkat kesembuhan yang tinggi.
“Dari 300-an (pasien) sekarang tinggal kurang lebih 14 orang (yang masih dirawat di ruang isolasi). Artinya pasien-pasien yang sembuh sudah sangat banyak,” katanya.