Dalam 2 Hari, 10 Orang Positif COVID-19 di Kota Bandung
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Dalam dua hari, penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bandung sekitar 10 orang. Namun demikian, Wali Kota Bandung Oded M. Danial menganggap jumlah penambahan itu masih landai.
Baca Juga: Kuliah Online Bikin Bingung Mahasiswa
“Tadi pagi saya mendapat laporan dari Bu Rita (Kepala Dinkes Kota Bandung) bahwa, selama dua hari ini penambahan kasus Covid-19 10 orang,” ungkap Oded kepada wartawan, Senin (8/6/2020).
Oded mengatakan, penambahan kasus ada dari klaster pasar, tenaga kesehatan dan dari driver ojek online.
“Tapi, Alhamdulillah semuanya sudah diantisipasi mereka isolasi mandiri yang pasar tindakan kita dari Gugus Tugas satu blok ditutup,” jelasnya.
Baca Juga: Kegiatan Olahraga di Kota Bandung Dihentikan Sementara
Meski demikian, Oded beranggapan bahwa, penambahan angka positif ini relatif landai dibandingkan dengan yang terjadi di kota lain.
Untuk diketahui, hingga siang ini, terdata sebanyak 329 pasien positif Covid-19 di Kota Bandung. Sebanyak 142 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 40 orang meninggal dunia. Sementara 147 pasien masih dalam perawatan.
Untuk jumlah PDP, totalnya ada 1.028 pasien dan 789 dinyatakan selesai pengawasan dan 239 orang masih dirawat.
Sedangkan total ODP sebanyak 4.121 orang, dengan 3.889 di antaranya selesai dan 232 masih dalam proses pemantauan.
“Pada prinsipnya, penerapan PSBB Proporsional di Kota Bandung dilakukan sesuai dengan laporan yang saya terima dan apa yang terjadi di Kota Bandung lebih landai dibanding di Kota lain,” aku Oded.
Meski demikian, Oded tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan bahaya penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Sabar Ya! Diskotik dan Tempat Karaoke di Bandung Dibuka Tunggu Evaluasi Pekan Depan
“Saya tetap mengimbau, pertama antisipasi kita mengimbau kepada semua masyarakat Kota Bandung saya memohon tetap yang namanya protokol kesehatan harus dilakukan, terutama masker agar lebih aman,” ungkapnya.
Oded juga mengingatkan pentingnya mencuci tangan, hand sanitizer. Semua yang ada di Perwal untuk bisa tetap dilakukan. Serta bagaimana warga Bandung meningkatkan imunitas yang kuat.
Baca Juga: Inilah Rancangan 10 Protokol Kesehatan dari Pemprov Jabar untuk Pondok Pesantren
Di sisi lain, lanjut Oded, Dinkes Kota Bandung sedang intensif menyisir semua klaster dari tenaga kesehatan dan memang ini yang membuat Oded merasa khawatir.
“Di satu sisi, para petugas kesehatan punya tugas amanah yang namanya tes masif itu harus dilakukan terus. Selain itu, harus melacak terus dilakukan. Di sisi lain ketika ada tes masif ini, khawatir membludak karena masyarakat tidak disiplin lagi memohon masyarakat mengindahkan protokol kesehatan,” paparnya.
Baca Juga: Separuh dari Jumlah Pedagang Pasar Baru Alami Kebangkrutan, Ini Keluh Kesah Mereka
Oded mengatakan, pihaknya memang menginstruksikan check point dihilangkan pada PSBB Proporsional hingga 12 Juni mendatang, namun banyak ASN diterjunkan ke lapangan untuk memantau dan memberikan pemahaman.
Baca Juga: Kapan Mal di Bandung Dibuka? Ini Info Terbarunya dari Sekda Usai Kunjungi Sejumah Mal
“Saya kira intruksikan di Gugus Tugas, check point dihilangkan, maka kita sebarkan ke masyarakat kewilayahan. Abahwa kita intensif kewilayahan. ASN yang kerja di rumah ikut membantu kewilayahan,” tuturnya.
Oded melanjutkan, menganggap PSBB selesai itu bahaya. Terlebih sekarang ada tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, sehingga masyarakat harus ingat pentingnya menjaga diri agar bisa mencegah penularan. Sehingga angka penularan tidak terus meningkat.
“Harus kita pahami bagaimana capeknya tenaga kesehatan itu. Karena kalau tenaga kesehatan sampai terpapar dan mereka harus diisolasi, kan repot,” tandasnya.
(mur)