RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gojek mengumumkan strategi perusahaan dalam memperkuat fokus kepada bisnis inti (core business) yang memiliki dampak paling luas kepada masyarakat.
Yaitu bisnis transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik sebagai langkah jangka panjang dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Hal ini mengemukan pada townhall meeting dalam 16 sesi dan menghadirkan seluruh karyawan Selasa (23/6/2020).
Dalam Townhall meeting ini, tiap divisi Gojek sehingga co-CEO dapat menyampaikan pesan secara langsung dan lebih personal kepada karyawan.
-
2 keputusan utama Gojek
Dua keputusan utama turut diumumkan seiring ditetapkannya strategi ini.
Pertama, penghentian sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi. Kedua perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh.
Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood pada sejumlah lokasi akan berhenti.
Keputusan berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas dengan kontak fisik.
Ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring pandemi COVID-19.
Aplikasi GoLife aktif hingga 27 Juli 2020.
-
Pengurangan karyawan
Menyusul hal itu, 430 karyawan (9 persen dari total karyawan), akan meninggalkan Gojek. Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan dalam situasi COVID-19.
Langkah ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas.
Khususnya mencakup tiga layanan inti, selain juga layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan saat pandemi seperti bisnis logistik.
Yang tumbuh 80% sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik dua kali lipat.
Gojek tumbuh secara eksponensial sejak 2015 dan telah menjadi super app dengan lebih dari 170 juta pengguna Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.
Perusahaan akan terus menyediakan berbagai layanan termasuk melalui kerja sama dengan berbagai mitra bisnis terbaik pada bidangnya seperti Halodoc atau Kitabisa.
Penutupan layanan GoLife sayangnya akan berdampak pada mitra GoLife karena pandemi COVID-19.
Gojek akan memberikan dukungan berupa ‘Program Solidaritas Mitra COVID-19’ kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum pembatasan akibat COVID-19.
Berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria.
“Karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini akan mendapat benefit termasuk pesangon di atas standar pemerintah,” ujar Co-CEO Gojek Andre Soelistyo, melalui siaran pers yang diterima.