News

Kena Marah Jokowi, Ini Penjelasan Kemenkes Soal Pencairan Dana Tunjangan Nakes yang Terlambat

Radar Bandung - 29/06/2020, 12:58 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Kena Marah Jokowi, Ini Penjelasan Kemenkes Soal Pencairan Dana Tunjangan Nakes yang Terlambat
Presiden Jokowi

Kena Marah Jokowi, Ini Penjelasan Kemenkes Soal Pencairan Dana Tunjangan Nakes yang Terlambat

RADARBANDUNG.id- Saat memberikan arahan kepada para menteri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal dana tunjangan atau insentif bagi para tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat dalam penanganan pasien Covid-19. Tetapi ternyata dana tersebut belum cair.

Kondisi itu di antaranya diungkapkan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) Ari Fahrial Syam. Dia mengakui bahwa insentif yang pernah disampaikan langsung oleh Jokowi itu, sampai sekarang belum cair. ’’Ini masalah yang sensitif,’’ katanya Senin (29/6).

Seperti diketahui soal insentif untuk para tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19, sudah disampaikan secara langsung oleh Jokowi ke publik pada 23 Maret lalu.

Waktu itu dia menyampaikan di sela peresmian RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta.

Untuk dokter spesialis Rp 15 juta/bulan, dokter umum atau dokter gigi Rp 10 juta/bulan, bidan atau perawat Rp 7,5 juta/bulan, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta/bulan.

Terkait persoalan pencairan tunjangan atau insentif para nakes itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara.

Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemenkes Abdul Kadir memberikan penjelasan soal keterlambatan pencairan dana insentif bagi para nakes itu.

Dia menjelaskan pemerintah telah menganggarkan dana insentif bagi para nakes sebesar Rp 5,6 triliun.

Dari jumlah tersebut Rp 3,7 triliun dikelola oleh Kemenkeu sebagai bagian dari dana transfer daerah dalam bentuk dana tambahan bantuan operasional kesehatan (BOK).

Sisanya ada Rp 1,9 triliun dikelola oleh Kemenkes termasuk dalam santunan kematian para nakes sebanyak Rp 60 miliar.

Abdul Kadir mengatakan keterlambatan pencairan dana dikarenakan keterlambatan usulan pembayaran tunjangan dari fasilitas layanan kesehatan atau rumah sakit dan dinas kesehatan daerah. Sebab usulan itu juga harus diverifikasi internal oleh fasilitas pelayanan kesehatan, kemudian baru dikirim ke Kemenkes.

“Alurnya terlalu panjang,” katanya, Senin (29/6). Sehingga membutuhkan waktu untuk proses transfer ke daerah. Keterlambatan juga disebabkan lambatnya persetujuan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) oleh Kemenkeu.

Untuk memudahkan proses pembayaran, Kadir mengatakan Menkes Agus Putranto telah merevisi Permenkes 278/2020.

Sehingga verifikasi data dari fasilitas layanan kesehatan dan dinas kesehatan daerah yang semula kewenangan Kemenkes, kini dilimpahkan ke dinas kesehatan tingkat kabupaten, kota, dan provinsi.

Di dalam regulasi itu Kemenkes hanya akan melakukan verifikasi untuk usulan nakes di RS vertikal. Kemudian di RS TNI dan Polri, RS darurat, serta RS swasta. Kemenkes juga akan memverifikasi usulan dari kantor kesehatan pelabuhan (KKP), laboratorium, dan balai teknik kesehatan lingkungan (BTKL).

Baca Juga: Padahal Sidang Tertutup, Istana Unggah VIDEO Jokowi Marah-marah, Begini Alasannya

Abdul Kadir mengatakan dari dana Rp 1,9 triliun yang dikelola Kemenkes, sampai saat ini telah dibayar sebesar Rp 226 miliar untuk 25.331 orang nakes.

“(Penyaluran, Red) ini dari target 78.472 orang tenaga kesehatan. Artinya sudah hampir 30 persen dari target,” jelasnya.

Sementara itu untuk dana santunan kematian telah dibayarkan sebesar Rp 14,1 miliar kepada 47 orang penerima.

(jpc)


Terkait News
Kunjungi SMA Taruna Nusantara di Kota Cimahi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Usulkan Bangun Trotoar
News
Kunjungi SMA Taruna Nusantara di Kota Cimahi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Usulkan Bangun Trotoar

RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lama ini mengunjungi SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang sering mengenakan pakaian dinas serba putih tersebut memberikan wejangan penting untuk siswa-siswi SMA Taruna Nusantara, serta Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan alumnus. Dari […]

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Masalah Diterpa Isu dan Badai, yang Penting Cepat dan Menangani
News
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tegaskan Tidak Masalah Diterpa Isu dan Badai, yang Penting Cepat dan Menangani

RADARBANDUNG.ID, KOTA CIMAHI- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan pidato saat mengunjungi SMA Taruna Nusantara Kampus Cimahi. Sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerangkan, tidak mungkin menghadapi satu sekolah. “Saya menghadapi tawuran, segala macem yang kemaren,” Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi mengatakan, mengambil pijakan yang cepat, walaupun tanpa kajian. “Engga ada urusan, ini […]

ITB Apresiasi Presiden, Kapolri dan DPR Atas Penangguhan Penahanan Mahasiswinya
News
ITB Apresiasi Presiden, Kapolri dan DPR Atas Penangguhan Penahanan Mahasiswinya

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Institut Teknologi Bandung (ITB) mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas penangguhan penahanan mahasiswinya berinisial SSS terkait meme Prabowo dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). ITB akan memberikan pembinaan dan edukasi kepada mahasiswinya itu agar tindakan serupa tidak terulang. “ITB mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Republik […]

Lapor ke Prabowo, Driver Ojol se-Jabar Tolak Rencana Merger Grab-GoTo
News
Lapor ke Prabowo, Driver Ojol se-Jabar Tolak Rencana Merger Grab-GoTo

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Perkumpulan Online Roda Dua Se-Jawa Barat atau POROS menyampaikan surat terbuka kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang berisi penolakan rencana merger Grab-Goto atau akuisisi Goto. Surat terbuka itu disampaikan pada 10 Mei 2025 dengan menegaskan tujuh alasan penolakan aksi korporasi yang tengah ramai itu karena sangat berdampak tak hanya bagi driver, konsumen, tapi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.