RADARBANDUNG.id, BANDUNG– Kunjungan pariwisata ke Indonesia menurun 45 persen di tengah pandemi Covid-19, dibandingkan Januari-April 2019.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui pintu masuk Januari-April 2020 2.767.055 orang.
Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2019, tercatat 5.031.873.
Menurut Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kurleni Uka, di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan langkah-langkah yang cepat, tepat, fokus.
Selain itu, terpadu melalui sinergitas kementerian dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.
“Deputi Bidang Kebijakan Strategis menginisiasi Gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA),” kata Kurleni, Minggu (5/7/2020).
Kurleni mengatakan, gerakan BISA bertujuan memberdayakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang terdampak ekonomi oleh pandemi Covid-19.
Gerakan diharapkan akan mendorong perbaikan indikator Health and Hygiene dan Safety and Security di lingkungan destinasi wisata untuk peningkatan peringkat Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI).
“Hasil TTCI 2019, pariwisata Indonesia masih menempati peringkat ke-102 dalam kategori Health and Hygiene dan peringkat ke-80 dalam kategori Safety and Security dari 140 negara,” imbuhnya.
Dengan mulainya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), menurut Kurleni, merupakan era baru, cara baru dan harapan baru industri pariwisata di masa pandemi.
Tren pariwisata akan mengalami perubahan, di mana wisatawan akan mengedepankan aspek safety dan hygiene.
Dalam hal ini pemerintah dan para stakeholder di industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus mampu beradaptasi.
Sekaligus sejalan dengan target Indonesia untuk meningkatkan ranking (TTCI) pada 2020.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman,” katanya.
Baca Juga: Disparbud Jabar Tutup Destinasi Wisata Daerah untuk Cegah Penyebaran Corona
“Serta mendukung destinasi pariwisata mengantisipasi tatanan kehidupan baru pasca pandemi sesuai prinsip higienis dan sanitasi yang baik,” sambungnya.