Pemkot Bandung Bakal Uji Coba Ganjil Genap PKL
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pedagang Kaki Lima (PKL) kuliner disarankan tak melayani makan di tempat.
“Itu hanya saran saja dari kami agar tidak ada kerumunan di PKL kuliner,” ungkap Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana, kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).
Yana mengatakan, bukan tak mungkin PKL yang sudah ditata Pemkot Bandung akan diatur jaraknya antara pedagang satu dengan pedagang lainnya. Namun, yang pasti yang harus dilakukan adalah menggunakan masker saat bertransaksi.
“Protokol kesehatan yang paling minim yang harus dilakukan adalah menggunakan masker,” katanya.
Yana berharap jangan sampai kerumunan PKL menjadi klaster baru di Kota Bandung. Jika menjadi klaster baru, bukan tidak mungkin akan ada penutupan.
“Kalau harus ada penutupan kami akan lakukan penutupan PKL satu kawasan. Kan penjual sendiri yang akan dirugikan. Mereka juga pasti tidak akan mau seperti itu,” tuturnya.
Baca Juga: 7 Kecamatan di Bandung Bebas Kasus Positif Aktif Covid-19
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Kecil Menengah Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, pihaknya hanya bisa mengatur PKL yang sudah ditata. Untuk yang belum ditata, akan dilakukan penegakkan hukum.
“Kami setidaknya sudah menata 17 titik PKL. Misalnya di Cicadas, Jalan Malabar dan Ujungberung,” sebutnya.
Baca Juga: Naik Kereta Bandung Jakarta Tak Perlu Lagi SIKM
Untuk sementara waktu, akan diberlakukan sistem penomeran dan waktu berjualannya akan diatur.
“Kita akan ujicoba diberlakukannya ganjil genap. Hal ini untuk menjaga jarak antara satu pedagang dengan pedagang lainnya,” tambahnya.
Baca Juga: Yana Mulyana Lebih Pilih Sanksi Sosial Ketimbang Denda bagi yang Tak Bermasker
Sedangkan untuk beberapa titik PKL yang sulit ditertibkan kerumunannya, untuk sementara akan ditiadakan. Mengingat tidak mudah mengendalikan kerumunan orang-orang yang belanja di PKL pasar Mingguan.
“Untuk pasar-pasar kaget, pasar Minggu, untuk sementara kita tiadakan, seperti di CFD Monju, Jalan Margahayu Raya dan lain-lain,” terangnya.
(mur)