News

Vaksin Bandung

Radar Bandung - 24/07/2020, 16:57 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Vaksin Bandung
Iustrasi/Shutterstock

MENGAPA Tiongkok bisa begitu cepat menemukan vaksin anti-Covid-19?

Faktor utamanya adalah: virus itu sendiri ditemukan kali pertama di sana. Di kota Wuhan kan?

Itu membuat ilmuwan di sana bisa segera mendapatkan ‘contoh’ virusnya seperti apa. Virus itu lantas diteliti dari berbagai sudut. Jenisnya. Hidupnya. Cara berkembangnya dan seterusnya.

Jenisnya pun segera diketahui: jenis corona. Tapi ini bukan corona-corona yang sudah kita kenal. Ini corona baru. Karena itu disebut ‘novel corona’. Artinya: corona jenis baru. Lalu dinamakan Covid-19 karena munculnya di akhir tahun 2019.

Itulah sebabnya vaksinasi corona biasa – -yang disuntikkan ke jemaah haji itu– tidak bisa untuk corona jenis baru ini.

Masih ingatkah tulisan DI’s Way tentang lab di Shanghai yang ditutup pemerintah di awal munculnya Covid-19? Yang membuat Amerika marah itu? Yang Tiongkok dituduh menghancurkan bukti-bukti itu? (Baca juga: Tuduhan Konspirasi).

Penutupan itu semata-mata terkait dengan legalitas pembiakan virus. Jangan sampai virus ini diperdagangkan.

Akan banyak sekali yang tertarik membeli bibit virus itu. Baik untuk tujuan mulia, tujuan jahat maupun sekedar untuk mendapat uang receh.

Tentu bahaya sekali. Bibit virus itu bisa lepas. Lalu menyebar tak terkendali. Tiongkok menutup paksa lab di Shanghai itu.

Saya ingat pertemuan saya dengan beberapa peneliti di Indonesia. Mereka merasa sangat sulit mendapatkan ”virus Covid-19” untuk bisa segera ikut meneliti.

Bagaimana bisa melakukan penelitian kalau tidak punya bahan baku yang harus diteliti.

Tiongkok sudah punya bahan baku penelitian itu jauh-jauh hari. Nun sejak akhir Desember 2019. Setidaknya sejak awal Januari.

Bahkan ketika Covid-19 masuk Indonedia tiga bulan kemudian bukan berarti para peneliti bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku itu. Tidak sembarang orang bisa mendapat izin untuk mengambil virus itu dari lab yang memeriksa pasien.

Saya pernah rapat-rapat dengan para peneliti independen dari IPB. Yang dipimpin Gus Hakiem, ahli genetika mulekuler.

Gus Hakiem mengusulkan proposal itu dengan cara menyuntik ayam yang berumur 24 minggu. Tiap minggu. Selama sebulan. Suntikan itu berisi antigen (suspensi Covid-19 yang sudah dinonaktifkan).

Rapat-rapat kami dilakukan jarak jauh. Yang kami bicarakan adalah: memproduksi makanan tertentu yang anti Covid-19. Didasarkan pada dampak penyuntikan antigen tadi pada kuning telur ayam tersebut. Mereka sangat ahli. Lalu memiliki teori ilmiah versi mereka itu. Tapi rapat-rapat itu terhenti ketika tidak mungkin bisa mendapat ”contoh” virus itu dari lab yang ada.

Tentu bisa saja dengan cara curi-curi. Tapi kami tidak akan melakukan itu. Begitu besar risikonya. Akhirnya saya minta maaf tidak bisa meneruskannya.

Sebenarnya saya ingin sekali ahli-ahli dari IPB itu bisa mewujudkan teori mereka: imunisasi pasif melalui antibodi nutraceutical oral. Lewat teknologi yang mereka sebut immunoglobulin yolk (IgY).

Itu, ujar Dr Gus Hakiem, punya prinsip yang sama dengan penggunaan plasma konvalesen dari darah orang yang sudah sembuh Covid-19.

Tiongkok punya keunggulan bisa lebih dulu mendapatkan bahan baku berupa virus itu.

Yang Donald Trump marah adalah mengapa Tiongkok tidak segera mengirimkan ”contoh” virus itu kepada mereka.

Tiongkok tentu membantahnya.

Dengan menyebarnya Covid-19 ke Eropa dan Amerika, peneliti Barat pun segera melakukan penelitian.

Dari segi waktu mereka juga berhasil dengan sangat cepat. Tidak kalah cepat dengan Tiongkok. Mungkin hanya berbeda tiga bulan.

Ahli dari Oxford University, Inggris, misalnya, minggu lalu juga sudah mengumumkan penemuan vaksin mereka. Hanya saja belum memasuki uji klinis tahap 3.

Faktor lain yang membuat Tiongkok begitu cepat adalah: persetujuan untuk melakukan uji coba tahap 1 yang sangat cepat. Rapatnya pun cukup secara online. Ahli seluruh negeri diikutkan dalam rapat itu. Lembaga-lembaga ilmiah dan yang terkait perizinan disertakan.

Bahasa mereka sama: bahasa ilmu pengetahuan. Rapat pun tidak harus melebar ke soal-soal, misalnya, apakah perlu minta petunjuk Karl Marx dulu.

Hanya dua jam rapat itu berlangsung. Persetujuan pun dikeluarkan. Secara online juga. Tepat pukul 2 siang, rapat ditutup. Uji coba klinis tahap 1 boleh dilakukan.

Ada dua lembaga penelitian yang diizinkan melakukan uji klinis tahap 1. Yang di Wuhan dan yang di Beijing. Masih ada empat lembaga lagi yang izinnya sedang diproses (saat itu).

Itulah uji coba klinis yang paling menakutkan. Mestinya. Tujuan uji coba tahap 1 adalah: untuk melihat apakah vaksin itu mengandung efek sampingan.

Karena itu di tahap ini relawannya harus tinggal di rumah sakit. Selama dua bulan. Agar setiap saat bisa dimonitor.

Kalau uji klinis tahap 1 itu, misalnya, dilaksanakan di Indonesia bisa jadi justru sudah gagal sebelum dilaksanakan. Efek samping itu akan dibahas sampai kiamat.

Uji coba obat yang mudah diterima segala aliran di Indonesia adalah yang punya efek depan bagi laki-laki.

Sedang efek samping begitu menakutkan. Padahal peneliti sudah menghitung lewat keahlian mereka. Dampak samping yang dimaksud sudah bisa diperkirakan: tidak ada. Seandainya ada pun antisipasinya sudah disiapkan. Itulah sebabnya relawan harus tinggal di rumah sakit.

Ini sangat ilmiah. Jangan dibayangkan seperti ujicoba bikin ketupat dengan beras merah yang airnya pakai kencur.

Benar saja.

Dua bulan kemudian muncullah pengumuman: tidak ditemukan afek samping apa pun.

Sebelum uji coba pun para ilmuwan penemunya sudah yakin itu. Secara konsep sudah terjamin. Sudah pula didiskusikan. Pun di tahap ini juga sudah harus mendapat persetujuan yang tidak mudah.

Termasuk sudah harus diujicobakan ke binatang. Pun sudah lolos.


Terkait Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia
Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung masa penjajahan yang pernah dialami oleh Indonesia dalam sambutannya saat membuka Indo Defence 2025 pada Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama Belanda menjadi penjajah, mereka telah mengeruk USD 31 triliun. Menurut Presiden Prabowo Subianto angka tersebut setara dengan anggaran Indonesia untuk 144 tahun. Secara terbuka, Presiden […]

bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia
Nasional
bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Konser Hindia bertajuk “25 on Blank Canvas” yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6), menjadi panggung tak hanya bagi eksplorasi musikal, tetapi juga ajang perkenalan gaya hidup digital yang diusung oleh bank bjb. Sebagai salah satu mitra pendukung acara, bank bjb menghadirkan beragam aktivasi layanan yang inovatif dan dekat dengan kebutuhan generasi […]

Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun
Nasional
Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Nadiem Makarim ketika dia masih menjabat sebagai Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Proyek semasa Nadiem Makarim ini berlangsung antara 2019-2023 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditujukan untuk digitalisasi pendidikan di sekolah bada […]

Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif
Nasional
Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif

RADARBANDUNG.id- Mengusung konsep “The Great Halal Experience”, Desa Wisata Alamendah di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, tengah bertransformasi menjadi destinasi unggulan berbasis nilai-nilai Islam. Branding ini bukan sekadar simbol, tetapi langkah nyata dalam menjadikan pariwisata sebagai ruang harmonis antara keindahan alam, budaya lokal, dan nilai religius. Dalam upaya mendukung transformasi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.