RADARBANDUNG.id,NGAMPRAH- Komisi IV DPRD Bandung Barat meminta Pemkab memprioritaskan pencairan anggaran insentif tenaga honorer pendidikan.
Pasalnya, Ketua Komisi IV DPRD Bandung Barat, Bagja Setiawan menyampaikan tenaga honorer pendidik dan kependidikan di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Bandung Barat menjadi salah satu kategori masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Baca Juga: Ketika Guru Honorer Harus Rela Sisihkan Gaji yang Pas-pasan buat Beli Kuota Internet
Anggaran insentif tenaga hononer pendidikan di Bandung Barat telah disiapkan Rp 10 miliar
Bagja menyarankan agar seyogyanya Pemkab Bandung Barat dapat melakukan pencairan anggaran yang ada saat ini dengan mengedepankan skala prioritas. Apalagi, anggaran Rp 10 miliar bagi tenaga honorer tenaga pendidik dan kependidikan telah disiapkan.
“Anggaran untuk tenaga honorer, baik pendidik maupun kependidikan di KBB sudah disepakati antara pemerintah daerah dan DPRD KBB,” katanya saat dihubungi Radarbandung.id, Selasa (28/7/2020).
Baca Juga: Guru Honorer SMP Ungkap Cerita Sedih ke Aa Gym: Dibayar Rp12-20 Ribu Per Jam
DPRD dorong pencairan insentif bagi tenaga hononer

Seorang anak menonton tayangan di saluran TVRI saat melakukan pembelajaran di rumah. Foto: JPNN.com
Bagja menyebut, selain menjadi pihak terdampak COVID-19, tenaga honorer pendidikan juga penting untuk berinovasi dalam pembelajaran di tengah pandemi COVID-19.
“Para guru honor juga butuh stimulan, apalagi pembelajaran hari ini tidak sedikit guru yang harus datang kepada siswa lantaran terkendala sarana dan prasarana penunjang,” katanya.
Baca Juga: Insentif Tenaga Honorer Pendidikan Belum Cair, Pemkab Bandung Barat Minta Bersabar
Maka, pihaknya mendorong Pemkab Bandung Barat dapat segera mencairkan insentif tersebut. Pasalnya, pastinya, kata dia, para tenaga honorer sangat membutuhkan.
“Kita mendorong Pemda untuk segera mencairkan insentif bagi tenaga honorer dan harus diprioritaskan karena menjadi warga terdampak COVID-19,” pungkasnya.
(kro)