3 Warga di Soreang Meninggal Usai Pesta Miras, Jenazahnya Gosong
RADARBANDUNG.id, SOREANG- Akibat pesta minuman keras (miras), tiga orang meninggal dunia dan satu orang kritis. Polisi menduga, korban keracunan alkohol atau intoksikasi.
Korban meninggal usai pesta miras oplosan
Kepolisian menyatakan, korban meninggal karena minuman miras oplosan. Dan kini, pihak yang meracik miras itu tengah diburu.
Kasat Narkoba Polresta Bandung, Kompol Jaya Sofyan membenarkan, tiga warga tewas dan satu orang lainnya kritis usai pesta miras di sekitar tempat penjualan bongsai di Kec. Soreang pada Selasa (11/8/2020).
Kata Jaya, selain keempat orang itu, pesta miras diikuti enam orang lainnya.
Korban meninggal usai pesta miras jenazahnya dalam keadaan gosong
Usai menenggak miras, Rabu (12/8), korban pertama T (50) awalnya merasakan pusing, kemudian oleh keluarganya dibawa ke RSUD Soreang, namun beberapa jam kemudian meninggal dunia.
Tak lama, korban kedua dan ketiga yaitu O (36) dan K (29) juga meninggal dunia. Sedangkan korban keempat yaitu M (41), dirawat di RS Immanuel dalam kondisi kritis.
“Hasil dari medis, menyatakan korban meninggal dunia karena keracunan alkohol atau intoksikasi. Kemungkinan korban menggunakan alkohol 90 persen, karena dilihat dari jenazahnya pun dalam keadaan gosong,” ujar Jaya di Mapolresta Bandung, Soreang, Kamis (13/8/2020).
Menurut Jaya, minuman keras itu diracik dengan bahan lainnya secara mandiri. Dan kini, tengah mengejar pihak yang melakukan peracikan. Sebab, saat di TKP, minuman sudah dalam kondisi diracik.
Polisi buru peracik miras oplosan
“Dari pihak keluarga, tidak ada yang mengajukan laporan ke Polisi. Tapi, kita tidak akan berhenti sampai di situ saja. Kita, akan menyelidiki pihak yang meracik minuman karena meskipun racikannya sederhana, tapi nyatanya bisa membuat orang meninggal dunia,” sambung Jaya.
Ia melanjutkan, enam orang lainnya yang turut serta dalam pesta miras masih dalam penyelidikan. Dan keenam orang itu belum dilakukan pemanggilan.
Namun, pihaknya pernah melakukan interograsi kepada suami istri, yang pernah dihubungi korban T, untuk memasak balado. Yang ternyata, sempat meminum juga, sebanyak dua gelas kecil, namun kondisinya baik-baik saja.
“Artinya, yang menjadi korban telah meminum minuman keras secara over atau berlebihan. Karena itu, saya mengingatkan kepada seluruh warga Kabupaten Bandung untuk menghidari mengkonsumsi minuman keras,” pungkas Jaya.
(fik/radarbandung.id)