Bayar PBB di Bandung Kini Bisa Pakai Sampah, Begini Caranya
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung, bekerjasama dengan Bank BJB untuk bayar PBB dengan menggunakan sampah.
Hal ini dilakukan guna meringankan beban warga untuk membayar pajak.
“Jadi, warga bisa menukar sampah yamg dikonversikan dalam bentuk uang,” ujar Kepala BPPD Kota Bandung Arif Prasetya kepada wartawan, Rabu (26/8/2020).
“Setelah mencapai jumlah tertentu, bisa dibayarkan PBB,” timpalnya.
Sebagai tahap awal, sistem bayar PBB dengan bank sampah ini dilaunching di Kecamatan Mandalajati.
Menurut Arif, target PBB tahun ini Rp500 miliar dan baru terealisasi sebesar 35%.
“Masih sisa dua bulan lagi, untuk sampai ke jatuh tempo pembayaran PBB. Sehingga masyarakat masih ada waktu untuk membayar,” terangnya.
Arif mengatakan, warga juga bisa mencicil pembayaran PBB dengan sistem auto debet dari rekening bank sampah.
Warga tinggal menukarkan sampah ke bank sampah mandiri. Nantinya warga mendapatkan buku atau kartu ATM.
Jika saat jatuh tempo sudah cukup uangnya untuk membayar pajak, maka tinggal diauto debet.
Jika masih kurang, pihak bank akan memberitahu kepada nasabah.
Menurut Arif, program ini berlaku untuk semua golongan, bukan hanya untuk masyarakat.
“Kalau ada pengusaha hotel yang menghasilkan sampah banyak, bisa juga memanfaatkan program ini,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengapresiasi kolaborasi ini.
“Untuk penukaran sampah bisa bisa membayar PBB memang baru ada di Mandalajati. Kalau di tempat lain, ada yang bekerjasama dengan PLN, ada juga yang bekerjasama dengan pegadaian,” paparnya.
Namun, bagaimanapun juga bentuk kolaborasinya, harus bisa memudahkan masyarakat.
Dengan menukar sampah ke dalam bentuk uang, sampah jadi punya nilai ekonomi dan bisa membantu warga.
“Di beberapa wilayah, bahkan ada warga yang bisa menabung dari bangsampah sampa Rp2 juta selama 1 tahun,” bebernya.
Di sisi lain, penukaran sampah ini, bisa mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA.
Baca Juga: Bank Sampah ”Sehate” Sulap Jadi Limbah
Direktur bank sampah Mandalajati, Irwan Mochamad Basir, mengatakan, sampa sekarang baru ada 400 nasabah yang resmi tercatat.
Jenis sampah yang banyak dijual warga adalah, plastik cup minuman. Sementara itu, harga sampah plastik cup minuman sekitar Rp1.500-Rp2.500/kg.
Baca Juga: Wow..!! Relaksasi, Bayar Pajak di Kota Bandung Bisa Pakai Sampah
“Kalau cupnya sudah dibersihkan, harganya lebih mahal,” tuturnya.
Untuk harga sampah yang paling mahal adalah kaleng minuman coke dan sejenisnya. “Harganya bisa mencapai Rp8 ribu/kg,” tuturnya.
(mur)