News

13 Guru Positif Covid-19, Rencana Belajar Tatap Muka di Cimahi Batal

Radar Bandung - 02/09/2020, 21:00 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Dok. Humas pemprov Jabar

13 Guru Positif Covid-19, Rencana Belajar Tatap Muka di Cimahi Batal

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Jumlah sekolah tingkat SMA/SMK di Jabar yang boleh menggelar tatap muka dikurangi.

Dari rencana awal 71 sekolah kini hanya 50 sekolah. (Baca Juga: 71 SMA/SMK di Jabar Boleh Sekolah Tatap Muka)

Peningkatan Kasus Covid-19 nyaris di semua daerah

Keputusan tersebut diambil Pemprov Jabar sehubungan peningkatan kasus positif Covid-19 yang terjadi di nyaris semua daerah.

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi mengatakan, penyusutan zona hijau selama beberapa pekan terakhir turut menjadi pertimbangan.

Dari 228 kecamatan yang masuk dalam kategori zona hijau, kini berkurang hingga di angka 190 kecamatan.

“Per kemarin, daftar sekolah yang tatap muka itu turun menjadi 50 dalam dua pekan kemarin,” ujar Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (2/9).

Realisasi aktivitas belajar mengajar secara langsung bagi sejumlah sekolah harusnya dilaksanakan secara bertahap mulai 18 Agustus.

Pertimbangannya, semua sekolah yang masuk persyaratan sudah memenuhi kriteria sarana prasarana dan konektivitas internet.

Rencana status zona hijau Kota Cimahi batal

Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, peningkatan kasus positif Covid-19 tak terlepas dari ditemukan kasus di sejumlah sekolah.

Contohnya di Kota Cimahi dan Kab. Majalengka.

Baca Juga: Sejumlah Pegawai Positif COVID-19, Aktivitas Disdik Jabar Tetap Normal

Di dua daerah itu, kata Ridwan Kamil, terdapat sekolah yang dinilai memenuhi kriteria secara sarana dan prasarana, tetapi saat dilakukan swab test ditemukan guru positif Covid-19.

Karenanya, keputusan mengurangi atau membatalkan beberapa sekolah untuk menggelar kegiatan belajar langsung, dianggapnya, sudah melalui pertimbangan dan parameter yang jelas.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di 27 SMA/SMK KBB Batal, Mudah-mudahan September

“Contoh Cimahi melaporkan dari tiga ribu yang akan dites, baru 200-an sekian yang dites dan sudah ada 13 guru yang terpapar positif Covid-19. Maka rencana Cimahi di zona hijaunya itu kita batalkan,” katanya.

“Semua keputusan harus berdasarkan parameter yang terukur,” ucapnya.

“Saat keterukurannya gagal maka risiko itu kita berhentikan dan kita tidak izinkan tapi kepada yang masih mungkin kita akan monitor terus,” pungkasnya.

(muh)