News

BPBD Bandung Petakan Rumah Rentan Gempa, Fokus Perkuat Kapasitas Warga Hadapi Bencana

Radar Bandung - 26/08/2025, 19:18 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi.

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung mempercepat upaya mitigasi bencana gempa bumi dengan memetakan rumah-rumah yang rentan terdampak gempa. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya aktivitas Sesar Lembang yang berpotensi menimbulkan guncangan di wilayah Bandung Raya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi menjelaskan pihaknya sudah melakukan penilaian kerentanan bangunan terhadap sekitar 1.000 unit rumah. Pendataan masih terus berlangsung di seluruh kecamatan untuk memastikan tingkat keamanan hunian warga.

“Rumah akan dipilah, mana yang tahan gempa dan mana yang tidak. Ini kerja sama antara BPBD, BNPB, dan Universitas Parahyangan,” ujar Didi saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).

Menurutnya, upaya identifikasi ini bertujuan mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan parah saat gempa terjadi. Jika ditemukan bangunan yang tidak layak dan sulit diperkuat, BPBD menyiapkan solusi darurat berupa penyediaan meja kokoh sebagai ruang lindung sederhana.

“Membangun ulang butuh biaya besar dan waktu panjang. Maka yang paling realistis adalah memperkuat kapasitas masyarakat menghadapi gempa,” ucapnya.

Didi menambahkan perbaikan rumah tidak tahan gempa menggunakan anggaran pemerintah memiliki keterbatasan. Dana APBD hanya bisa dipakai untuk rumah di lahan milik pribadi, sementara bantuan dari CSR juga tidak bisa menyasar lahan non-pribadi.

“Kami mencari formula agar minimal warga memiliki ruang lindung sederhana yang bisa menyelamatkan diri,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan BPBD Kota Bandung telah menyiapkan anggaran kebencanaan sebesar Rp24 miliar dari APBD untuk mitigasi bencana, termasuk ancaman gempa Sesar Lembang. Dana tersebut dialokasikan untuk sosialisasi, simulasi, hingga penanganan darurat.

“Saya tidak tahu apakah ke depan ada kebijakan tambahan anggaran, tetapi terakhir input anggarannya sebesar Rp24 miliar,” jelas Didi.

Didi juga menyebut kesadaran masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana terus meningkat. Permintaan simulasi dan pelatihan evakuasi mandiri kepada BPBD melonjak tajam, hingga jadwal pelaksanaan kegiatan penuh setiap hari di dua lokasi berbeda.(dsn)