RADARBANDUNG.id, BANDUNG – PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah UPT Bandung berkomitmen dalam penyaluran listrik. PLN juga memastikan jaringan listrik tidak terganggu material seperti pohon, bangunan, balon udara dan layang-layang.
Manager PLN UPT Bandung, Imam Makhfud menegaskan, melakukan pemeliharaan preventif maupun prediktif, baik gardu induk (GI) maupun saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV.
Selain itu, PLN UPT Bandung bersama aparat penegak hukum telah melaksanakan sosialisasi serta penertiban permainan layang-layang bertali kawat pada sepanjang jalur transmisi 150 kV agar penyaluran listrik tetap aman.
“Pada musim kemarau ini intensitas layangan sekitar SUTT meningkat. Kami akan terus melakukan upaya preventif seperti sidak atau sosialisasi hingga sinergi dengan aparat setempat,” ucap Imam, Jumat (11/9/2020).
Ia mengimbau masyarakat sebaiknya bermain layang-layang pada tanah lapang yang jauh dari jaringan listrik.
Pasalnya, selain mengganggu kontinuitas penyaluran listrik juga dapat membahayakan keselamatan jiwa.
Baca Juga: PLN Perpanjang Stimulus Covid-19 untuk 32 Juta Pelanggan
“Benang layang-layang yang terbuat dari kawat atau benang basah itu bisa jadi penghantar listrik. Maka sebaiknya bermain pada area lapangan terbuka yang jauh dari jaringan listrik.” tuturnya.
Peraturan Menteri ESDM No. 2/2019 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), melarang membangun bangunan dan menanam tanaman yang memasuki ruang bebas minimum.
Serta melarang bermain layang-layang dengan menggunakan benang konduktif pada sekitar jalur transmisi (SUTET/SUTT).
(arh)