RADARBANDUNG.id, BANDUNG– Pemprov Jabar bakal berkoordinasi dengan Balai Besar Tekstil.
Hal itu menyusul Pemprov Jabar yang telanjur memesan masker jenis scuba.
Pemprov Jabar sudah memberikan surat perintah, bahkan kontrak untuk pembuatan 8 juta masker pada sekitar 400 UMKM.
Dari angka itu, 65 persen adalah masker jenis scuba, dan 35 persen masker kain.
“Kita koordinasikan dulu, sekarang kita juga sedang menghubungi Balai Besar Tekstil,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar, Kusmana Hartadji, Senin (21/9/2020).
Ia menyebut, Pemprov Jabar memesan masker-masker itu sebelum adanya larangan penggunaan masker scuba dari pemerintah Pusat.
Masker dipesan dengan tujuan membangkitkan kembali gairah UMKM di Jabar yang terimbas pendemi Covid-19.
“Tujuan kita sebetulnya membantu UMKM,” tegasnya.
Kusmana menyatakan, anggaran yang disediakan dalam pemesanan masker ini senilai Rp 40 miliar.
Jika ternyata masker sudah mulai dibuat, Pemprov Jabar mesti membayarnya. Akan tetapi, jika masker belum dibuat, akan disesuaikan mengikuti anjuran.
Baca Juga: Masker Scuba dan Buff Dilarang Dipakai di KRL
“Tapi kalau memang belum dibuat sama mereka belum beli bahan maka kita akan menyesuaikan agar diganti dengan kain. Karena memang harganya masih sama, harga kain scuba dengan kain sama. Kan sama-sama jenis kain,” jelasnya.
“Jangan sampai nanti UMKM yang sudah beli kain dan sudah diberikan kontrak malah bukannya tertolong tapi malah menjadi tambah ambruk, ini menjadi dilema bagi kita,” pungkasnya.
(ysf)