RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menjalani kunjungan ke empat (V3) dalam rangkaian proses uji vaksin Covid-19, Sinovac, di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Rabu (30/9).
Ridwan Kamil menyebut, bersama relawan lain, ia menjalani tahap pengambilan darah guna pemeriksaan pembentukan antibodi.
Ia mengharapkan reaksi peningkatan antibodi mendekati hasil hingga 90 persen. Jika demikian, maka yang bersangkutan dapat termasuk ke dalam kategori memiliki imunitas terhadap Covid-19.
Pengambilan darah sebanyak 2 kali
Ridwan Kamil mengatakan, pengambilan darah dalam uji vaksin Covid-19 sebanyak dua kali, terakhir pada Desember mendatang.
“Setelah (Pengambilan darah) yang kedua pada Desember, akan ada penelitian untuk hasil akhirnya,” katanya kepada wartawan, Rabu (30/9).
Ridwan Kamil menjadi relawan bersama Forkopimda Jabar lain. Yakni Kapolda Rudy Sufahriadi, Pangdam III/Siliwangi Nugroho Budi Wiryanto dan Kajati Jabar Ade Adhyaksa.
Ridwan Kamil mengungkapkan, usai pengambilan darah kedua pada Desember nanti, secara prosedur, proses berikutnya adalah pemantauan dampak kesehatan peserta vaksin selama tiga bulan.
Jika demikian, artinya, hasil pengecekan baru akan ada pada Maret 2021. Namun, atas dasar urgensi dan emergency, produksi vaksin dapat dimulai pada pengujung tahun ini.
“Karena ada urgensi dan emergency covid ini luar biasa, kemungkinan Desember ada kesimpulan yang baik, sambil berproses (produksi) sampai Maret (2021) mungkin produksi vaksin Bio farma bisa mulai,” ujarnya.
“Saya amati ada merk vaksin lain, tapi jumlahnya terbatas dan dalam negeri tidak ada produksi. Jadi, yang bisa andalkan Biofarma, dalam negeri, dengan kapasitas sesuai yang kita harapkan,” imbuhnya.
Ridwan Kamil menegaskan, setelah proses uji vaksin rampung dan mulai produksi, tantangan berikutnya adalah proses distribusi vaksin dan tahap penyuntikan.
Ia mengabarkan, pemerintah pusat tengah melakukan simulasi distribusi logistik.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 China di Unpad, Bio Farma Beberkan Ini
Menurutnya, hal tersebut perlu, mengingat negara Indonesia merupakan wilayah kepulauan.
Ridwan Kamil prediksi distribusi dan penyuntikan pada 2021
Dalam prediksinya, proses distribusi dan penyuntikan vaksin Covid-19 akan berlangsung sepanjang 2021. Kondisi normal, kemungkinan, masyarakat baru akan merasakannya pada tahun 2022 mendatang.
Baca Juga: Menlu Retno: Bio Farma Berpotensi Jadi Produsen Vaksin COVID-19 Dunia
“Saya menyampaikan secara transparan, harus siap secara mental, proses ini mungkin sepanjang 2021,” ucapnya.
“Sehingga normalitasnya baru bisa hadir 2022. Sesuatu yang tidak enak untuk kita mendengarnya, tapi harus bersiap dengan proses yang panjang ini, (yakni) penyuntikan, distribusi dan lain-lain,” katanya.
(muh)