RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, tingkat kepatuhan warga terhadap Prokes (protokol kesehatan) pencegahan Covid-19 menurun 7.05%.
“Mayoritas warga tak patuh protokol kesehatan dengan tidak memakai masker,” ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).
Karena kepatuhan prokes warga menurun, kata Oded, sekarang Pemkot Bandung bakal meningkatkan operasi yustisi kepatuhan masyarakat pada semua lini, untuk kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
“Meskipun kita mendapat label zona merah, namun tidak akan mengubah status Kota Bandung. Kami tetap memberlakukan pengetatan AKB dengan pelaksaan operasi yustisi lebih sering,” terang Oded.
Oded menjelaskan, angka reproduksi Covid-19 per 6 Oktober 2020 pada angka 0,83 (bawah 1). Turun 0,16 dari tanggal 24 September 2020 lalu.
“Ini artinya kasus Covid-19 sangat terkendali. Namun kami akan terus melakukan tindakan pelacakan dari segi epidemologi, suveilans, dan peningkatan pelayanan kesehatan,” paparnya.
Oded menyebut, pada periode yang sama, konfirmasi aktif 189 (bertambah 85), konfirmasi sembuh 1.213 (bertambah 192) dan konfirmasi meninggal 61 (bertambah 7).
“Kenaikan kasus kematian karena penyakit komorbid/penyerta, 67.21% terjadi karena diabetes mellitus dan hipertensi,” paparnya.
Soal jumlah tes, Oded mengatakan sudah melakukan tes masif kepada 3.250 orang pada 27 Agustus – 17 September 2020. Sebanyak 328 orang positif. Namun per hari ini 100 % sudah sembuh.
Kota Bandung sudah melaksanakan rapid test kepada 44.618 specimen. Ini sudah masuk 1.49% dari total penduduk.
Dan jumlah Swab PCR sebanyak 29.217 specimen atau sebanyak 0.97% dari total penduduk domisili Kota Bandung. “Proses rapid dan Swab PCR ini akan terus kami lakukan,” tambahnya
Total pasien Covid-19 Kota Bandung yang kini mendapat perawatan rumah sakit sebanyak 236 orang, serta pasien yang melakukan isolasi mandiri 377 orang. Ini termasuk kasus probable dan konfirmasi.
Jumlah tempat tidur masih tersedia pada Fasilitas Kesehatan Kota Bandung 236 (52.61%). “Karenanya Kota Bandung masih siap dan masih memiliki fasilitas kesehatan yang cukup menunjang,” katanya.
-
Pengetatan AKB berlanjut
Menurut Oded, berdasarkan kondisi-kondisi itu, Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, yang terdiri dari seluruh Forkopimda memutuskan tetap melaksanakan pengetatan AKB dengan lebih menguatkan pengawasan operasi yustisi semua titik.
Baca Juga: Para Lurah di Kota Bandung Dipanggil Gugus Tugas, Bahas Ini)
“Kami akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), baik tingkat RT maupun RW secara proporsional dengan melihat dan mempertimbangkan jumlah kasus konfirmasi positif pada wilayah tersebut,” paparnya.
Oded juga menegaskan tidak akan mengeluarkan Perwal baru. Perwal 37,46, dan 52 tahun 2020 masih berlaku. Adapun jika PSBM berlaku, aturannya dalam Keputusan Wali Kota.
Baca Juga: Bandung Bersiap Mini Lockdown! Ini Perkembangan Data Kasus Covid-19 Terbarunya
Halnya dengan konsep buka tutup jalan akan terus kami lanjutkan. Karena berdasarkan penelitian dan pengalaman, cara itu yang paling efektif untuk mengurangi kerumunan.
“Intinya pengetatan di lingkup Kota akan ditingkatkan,” pungkasnya.
(mur)