UMKM Rumah Jamur An-Nafi di Padalarang, yang bergerak pada budidaya dan olahan jamur tiram berhasil go internasional, dengan omzetnya yang mencapai puluhan juta rupiah saat ini.
RADARBANDUNG.id, BANDUNG BARAT – Budidaya dan olahan jamur tiram Rumah Jamur An-Nafi, di Kampung Sudimampir RT 03 RW 20, Desa Cempaka Mekar, Kec. Padalarang mulai diekspor ke Singapura dan Malaysia.
Produksi Rumah Jamur An-Nafi ini mempunyai dua produk olahan, yakni keripik dan abon jamur tiram dengan berbagai varian rasa.
Pemilik usaha, Ceppy Taufik Akbar (36) menjelaskan, usaha yang ia jalani adalah berawal dari budidaya jamur tiram rumahan, dengan lahan seadanya.
“Sebetulnya mulai 2018 dengan lahan 3×4 meter. Selanjutnya ada saran dari warga agar membuat olahan berbahan jamur tiram,” ungkap Ceppy, belum lama ini.
Ceppy mengatakan, olahan jamur yang ia produksi memiliki tiga varian rasa; rasa sapi, original dan pedas.
Omzet puluhan juta rupiah
Sementara untuk merek produk kripik jamur adalah OYSTERIA dan abon jamur Flosteria.
“Secara legalitas, produk kami telah lolos audit Dinkes PIRT Level 1 dan untuk label halal MUI saat ini dalam proses,” katanya.
Sebelum mengeluarkan produk jamur olahan, terang Ceppy, ia hanya menjual hasil panennya ke penampung 4-5 kg/hari.
Namun kini, tak kurang dari satu kuintal jamur tiram habis untuk bahan baku produknya.
“Produk awal, bandar hanya menampung jamur segar, kadang-kadang 4-5 ribu/kg dalam satu kali panen per hari,” ucapnya.
Dengan harga relatif terjangkau, Rp15.000, ia mengaku cukup kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumen. Sebab, respons pasar terhadap produk olahan jamur tiramnya sangat baik.
“Alhamdulillah respons pasar bagus, dan sekarang produk kami telah sampai ke Singapura dan Malaysia. Sekarang omzet bisa Rp 30 juta/bulan dari keripik dan Rp40 juta dari abon jamur,” tuturnya.
Sejauh ini, ia pun telah menyerap tenaga kerja 25 orang warga sekitar. “Kalau dulu yang kerja hanya lima orang dan sekarang mampu memperkerjakan 25 orang warga sekitar yang dominasinya ibu-ibu,” ungkapnya.

Rumah Jamur An-Nafi, UKM yang Berhasil Go Internasional
Apresiasi Pemkab Bandung Barat
Kabid UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Bandung Barat, Wewen Sarwenda mengapresiasi berbagai inovasi produk jamur olahan UMKM Padalarang ini, hingga mampu menembus pasar internasional.
“Sebenarnya, meskipun usaha jamur tiram ini baru 2 tahun, tapi ini sudah bisa menjadi contoh bagi pelaku usaha yang lain untuk lebih mengembangkan, terutama dalam hal kesiapan SDM ketika memulai usaha,” paparnya.
Ia katakan, secara legalitas produk olahan jamur Rumah Jamur An-Nafi sudah cukup baik. Namun pihaknya akan memfasilitasi labelisasi halal dan mempatenkan produk.
“Kemudian ketika kami mengunjungi rumah produksi, ternyata juga bukan hanya mengolah jamur, justru ada tempat penyimpanan jamurnya juga. Dari hulu ke hilir ada,” ucapnya.
Wewen menyebut, modal utama membuka sebuah usaha tidak melulu mengandalkan kekuatan finansial. Lebih dari itu, kemampuan SDM.
“Jadi, modal usaha itu bukan hanya uang. Tapi juga kemampuan SDM, keyakinan dan bisnis plan yang jelas,” tuturnya.
Pihaknya akan memberi dukungan penuh bagi pelaku UMKM Bandung Barat. Termasuk memfasilitasi para pelaku UMKM dalam mengurus legalitas usaha mereka.
“Kita ingin mempercepat ke proses halalnya kemudian HKI -nya (hak kekayaan intelektual) juga akan kita bantu untuk fasilitasi supaya lebih mudah lagi ke birokrasi ke atasnya,” pungkasnya.
(kro/adv)