News

Warung Nasi Bu Eha, Langganan Keluarga Soekarno dan Ridwan Kamil

Radar Bandung - 20/10/2020, 20:01 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

Pada warung nasi Bu Eha terdapat foto Presiden Soekarno, Ridwan Kamil dan guntingan artikel koran yang memuat kisah warung ini

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Berlokasi dalam pasar Cihapit, Kota Bandung sebuah warung makan tampak selalu ramai pengunjung.

Tidak jarang kalau jam makan siang, antrean mengular demi mendapatkan seporsi nasi dengan lauk pauk khas rumahan.

Itulah ‘Warung Nasi Hj Eha’, salah satu warung nasi legendaris Kota Bandung. Warga Bandung mengenalnya dengan nama Warung Nasi Ma Eha.

Kios berukuran sedang itu menjajakan aneka makanan Sunda.

Bangku dan meja terpasang pada depan warung berjajar lengkap dengan wasfatel pada salah satu sudutnya.

Bentuk warungnya sederhana, dengan menu makanan dan sajian dengan gaya prasmanan.

Ada macam-macam olahan pepes, telur bumbu rendang, gepuk, tahu-tempe, ayam goreng, dan sebagainya.

Dari dapur, tiga orang pekerja tengah sibuk memasak.

Tapi yang mengundang perhatian, pada sudut dinding warung terdapat foto Presiden Soekarno, Ridwan Kamil, dan guntingan artikel koran yang memuat kisah warung ini.

Lalu, pada etalase kaca ada foto istri pertama Soekarno, Hartini dan Guruh Soekarno Putra beserta perempuan yang merupakan pemilik warung nasi itu.

Warung Nasi Bu Eha, Langganan Keluarga Soekarno dan Ridwan Kamil

Baca Juga: Inspiratif | Cerita Bos Denhaag Klappertaart, Berawal dari PHK

Eha, generasi kedua Warung Bu Eha menuturkan warung ini sudah buka sejak 1947 oleh ibunya yakni Enok.

Saat itu lokasi warung belum dalam Pasar Cihapit, tapi lapangan belakang pasar. Menjadi warung makan dengan pelanggan pada zaman Agresi Militer Belanda 1.

“Dari dulu masakannya gak jauh dari sekarang, cuma ada bistik, setup, sop-sop gitu karena yang beli masih kebanyakan orang Belanda,” kata Eha.

Dari segi masakan yang berubah cuma jenisnya saja. Paling terkenal dari Warung Nasi Bu Eha adalah gepuknya yang begitu legendaris.

Resepnya yang turun temurun membawa gepuk Ma Eha jadi ciri khas dari rumah makan ini. Menyesuaikan lidah warga lokal, masakan bistik dan setup tidak lagi tersedia.

  • Warung Nasi Bu Eha langganan keluarga Soekarno dan Ridwan Kamil

Tahun 1949, Eha yang sempat tinggal di Yogyakarta pindah ke Bandung dan meneruskan bisnis ibunya.

Semakin ramai, warung makan ini akhirnya buka di Pasar Cihapit dengan bentuk warung sederhana.

Perihal keluarga Soekarno yang kerap mampir ke sini, Eha mengaku kalau anak-anaknya dan istri Soekarno yang sering makan.

“Guntur dan Guruh (anak pertama dan ketiga Soekarno-Fatmawati) suka ke sini. Dulu Guntur masih jadi mahasiswa dan kerap makan,” jelasnya.