RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sebanyak 3 pasang Owa Jawa dilepas liarkan di Gunung Puntang.
Hewan endemik itu merupakan hasil rehabilitasi Yayasan Owa Jawa bekerja sama dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Hal tersebut Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Wahju Rudiato ungkapkan melalui Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasioal Wilayah III Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Dadang Suryana.
“Ini merupakan satwa yang ke 30 dari yang kita rilis. Jadi ada 6, berarti satwa yang ke 25 sampai ke 30. Pelepasan Owa Jawa ini sementara hanya pada Gunung Puntang,” ujar Dadang via ponsel.
“Karena populasi Owa Jawa pada Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sudah cukup stabil, maka hasil rehabilitasi tidak lagi lepas liarkan pada Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Sehingga, Yayasan Jawa membangun kerjasama dengan Perum Perhutani yang mengelola Gunung Puntang ini,” timpalnya.
-
Owa Jawa Gunung Puntang berasal dari masyarakat dan hasil penyitaan
Dadang menjelaskan, rehabilitasi terhadap Owa Jawa adalah yang masyarakat serahkan, dan juga hasil penyitaan kegiatan penegakan hukum.
Tujuan rehabilitasi untuk mengembalikan sifat liar Owa Jawa. Karena, jika Owa Jawa sudah orang pelihara, perilakunya bisa berubah.
Kata Dadang, jika sudah rehabilitasi maka sifat liar Owa Jawa bisa kembali, mampu mencari makan sendiri, tidak takut pada manusia, dan bisa menyelamatkan diri dari predator.
“Jadi, yang saat ini ada pada Pusat Rehabilitasi Owa Jawa atau Javan Gibbon Center Taman Nasional Gunung Gede Pangrango masih ada sekitar 10 ekor lagi. Jumlah itu bisa saja berkurang, karena mati pada pusat rehabiltasi, atau bertambah karena beranak, atau ada juga input baru dari hasil penyerahan atau hasil operasi penegakan hukum,” jelas Dadang.
Owa Jawa merupakan binatang yang dilindungi. Adapun kriterianya, jumlanya sedikit, terjadinya penurunan populasi pada alam, dan jenisnya endemik.
Dengan adanya rehabilitasi dan kemudian lepas liarkan ke alam, Dadang berharap populasi Owa Jawa dapat meningkat. Apalagi, Owa Jawa merupakan binatang endemik karena hanya ada apda Pulau Jawa.
“Setelah rehabilitasi, maka Owa Jawa akan dilepas liarkan ke alam. Harapan dengan sendirinya bisa meningkatkan populasi Owa Jawa,” pungkasnya.
(fik)