RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) melakukan pengecekan kondisi dan kualitas drainase.
Ajay menegaskan hal demikian, pascaseorang remaja putri meninggal dunia setelah terperosok masuk ke gorong-gorong di Jalan Cihanjuang, Minggu (25/10).
“Saya langsung menggelar rapat dinas dengan PUPR dan DPKP untuk melakukan evaluasi dan meminta mengecek lokasi serta spesifikasi dari gorong-gorong,” kata Ajay.
Ia mengklaim insiden itu terjadi bukan lantaran kelalaian proses pengerjaan drainase dan trotoar Jalan Daeng Ardiwinata (Cihanjuang).
Sebab proses pengerjaan dan pemasangan drainase seluruh wilayah Cimahi, akunya, sudah sesuai standar. Selain itu dinas terkait, PUPR maupun DPKP juga rutin melakukan pemeliharaan.
Kondisi drainase Cimahi, kata Ajay, sistemnya tertutup, sebab hampir semuanya berfungsi juga sebagai trotoar atau akses untuk para pejalan kaki.
“Semoga kejadian seperti itu tidak terulang, dan kepada jajaran saya juga instruksikan memeriksa ulang seluruh drainase dan waspada ancaman banjir mengingat sekarang intensitas hujan sedang tinggi,” tuturnya.
Ajay pun turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas kejadian meninggalnya warganya di kawasan Jalan Cihanjuang.
“Kami (Pemkot Cimahi) turut berbelasungkawa atas kejadian ini,” ucapnya. (Baca: Remaja Perempuan Tewas Terperosok dan Terseret 700 Meter dalam Gorong-gorong di Cimahi)
Kepala Bidang Bina Marga DPKP Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah mengaku, ukuran drainase sesuai kondisi jalan. Serta sudah mempertimbangkan dengan kondisi geografis dan curah hujan maksimal.
“Drainasenya berfungsi dengan baik karena kami rutin melakukan pemeliharaan serta pengecekan. Kalau ada yang rusak (bolong) langsung menggantinya,” imbuhnya.
(bie)
