Dampak pembatasan kegiatan saat pandemi Covid-19 terasa oleh kelompok lansia, seperti dalam lingkungan RW 01, Kelurahan Rancanumpang.
RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Pemerintah telah menganjurkan untuk melakukan pembatasan kegiatan luar rumah untuk menekan penyebaran virus corona.
Namun, pembatasan nyatanya menimbulkan permasalahan baru karena masyarakat tidak dapat bepergian ke tempat teman, tempat kerja, tempat ibadah, layanan kesehatan dan lainnya.
Dampak pembatasan saat pandemi Covid-19 sangat lansia rasakan, salah satunya dalam lingkungan RW 01, Kelurahan Rancanumpang.
Sejak adanya virus corona mereka tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Seperti berjualan, pengajian, berkerumun dengan tetangga, berekreasi dan lain sebagainya.
Beberapa lansia juga mengeluhkan mengalami kesepian dan kebosanan.
Analisa situasi tim Pengabdian Masyarakat UBK RW 01, Kelurahan Rancanumpang, tak hanya sebatas itu.
Salah seorang Kader setempat, Dedeh menuturkan, banyak lansia yang juga mengeluhkan merasa khawatir dengan kondisi kesehatan karena tidak bisa lagi memeriksakan kesehatan ke Posbindu.
“Sejak Covid-19 menjadi pandemi Maret 2020, Posbindu tidak lagi berjalan rutin seperti biasanya,” ucapnya.
“Padahal, banyak lansia dengan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, kolesterol, asam urat memerlukan pemeriksaan rutin,” sambungnya.
Dedeh mengatakan, sampai saat ini para kader belum siap mengadakan kembali kegiatan Posbindu karena kekhawatiran akan penularan virus corona.
Baca Juga: Cara Atalia Praratya Mengusir Kesepian Para Lansia
Menanggapi situasi tersebut, tim Pengabdian Masyarakat Universitas Bhakti Kencana yang diketuai Rizki Muliani mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat.
Yakni berupa dukungan Psikososial di era new normal pascapandemi Covid-19 pada kelompok lansia RW 01 Kelurahan Rancanumpang, Gedebage, Kota Bandung.
Baca Juga: Lansia di Atas 60 Tahun Kebagian Vaksin Covid-19
Kegiatan juga yang juga melibatkan empat anggota lainnya, yakni Inggrid Dirgahayu, Tri Nur Jayanti, Anri, dan Irfan Safarudin ini bertujuan mengaktifkan kembali Posbindu dengan menerapkan protokol kesehatan era new normal dan memberikan dukungan psikososial.
Agar para lansia dapat mengatasi kekhawatirannya sehingga status kesehatan optimal dapat tercapai.
Baca Juga: Kawan Disabilitas Kampanye New Normal
Serta para lansia pun mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan era new normal pascapandemi Covid-19.
Kegiatan pengabdian msyarakat tersebut telah berjalan secara bertahap.
Pertama pemberian edukasi tentang Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk meningkatkan pengetahuan tentang Covid-19.
Baca Juga: Guru Kunjung Menembus Psikologis Siswa Saat Belajar Daring Membosankan
Selain itu ada juga edukasi tentang Covid-19 dan AKB kepada para lansia, Senin (21/10).
Tahap kedua pelatihan kader dan pemberian Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, handsinitizer, sabun cuci tangan, face shield , Kamis (1/10).
Pelatihan kader itu bertujuan agar para kader tahu dan bisa menerapkan pencegahan penularan Covid-19 sesuai protokol kesehatan, sehingga siap membuka kembali kegiatan Posbindu.
Pelatihan kader diakhiri dengan simulasi Posbindu dengan AKB sesuai panduan Kementerian Kesehatan RI.
(muh)
