News

Umrah Dibuka 1 November, Tak Seluruh Calon Jamaah Jabar Bisa Berangkat karena Ini

Radar Bandung - 30/10/2020, 20:56 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Umrah Dibuka 1 November, Tak Seluruh Calon Jamaah Jabar Bisa Berangkat karena Ini
Kakbah di Masjidilharam, Makkah yang disterilkan dari kegiatan umrah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Foto: Yasser Bakhsh/REUTERS

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah Arab Saudi kembali menerima kedatangan jamaah umrah dari luar negaranya, termasuk Indonesia per 1 November.

Namun dengan sejumlah kriteria, antaranya terkait batasan usia, ketentuan maskapai dan penginapan.

Alhasil, sejumlah kriteria tersebut berimbas pada ribuan jamaah umrah yang tak masuk kriteria usia serta beban biaya tambahan.

Kepala Seksi Pembina Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Barat, Jajang Apipudin membenarkan pembukaan ibadah umrah ini.

Menurut Jajang, terdapat sejumlah persyaratan tambahan bagi jamaah umrah jika ingin tetap berangkat pada masa pandemi.

“Iya, betul. Pertama terkait usia, yang boleh 18 sampai 50 tahun. Lalu, jamaah harus menunjukan hasil tes Swab PCR yang membuktikan bahwa jamaah negatif dengan waktu PCR 72 jam sebelum keberangkatan,” katanya kepada Radar Bandung, kemarin.

Jajang membenarkan, dengan adanya ketentuan kriteria usia, maka sebagian jamaah umrah berusia di atas 50 tahun tetap tak bisa berangkat.

Kendati demikian, Jajang belum bisa menyebutkan jumlah pasti jamaah umrah asal Jabar yang tertunda tersebut.

“Betul, sebagian masih menunggu (jamaah umur 50 tahun ke atas). Jadi, menurut data dari pusat, se-Indonesia yang sudah teregistrasi 59.757, tapi yang memenuhi syarat usia hanya 44 persen. Jadi, sisanya secara kriteria usia tidak masuk,” ungkapnya.

Adapun, pada prinsipnya, kata Jajang, pihaknya tetap bersyukur karena jamaah umrah yang tertunda hampir selama sembilan bulan kini punya pilihan untuk berangkat.

Jajang menyampaikan, siap mengawal kebijakan yang dikeluarkan oleh Arab Saudi itu.

“Kami juga masih menunggu KMA (Keputusan Menteri Agama) terkait protokol kesehatan jamaah yang berangkat pada masa pandemi, itu belum turun,” ucapnya.

“Kami imbau jamaah mengikuti protokol kesehatan dan ketentuan lain yang dipersyaratkan oleh Kerajaan Arab Saudi,” lanjut Jajang.

Sementara itu, Sekjen Asosiasi Penyelenggara Ibadah Haji, Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo), Muhammad Iqbal Muhadjir menilai, sejumlah ketentuan dari Arab Saudi menjadi konsekuensi yang berat.

Secara khusus, Iqbal menyoroti ketentuan terkait batasan usia, maskapai dan penginapan.

“Pembukaan ibadah umrah 1 November ini dengan ketentuan-ketentuan yang sangat berat, peraturan yang ketat, ini menimbulkan polemik untuk jamaah umrah yang tertunda,” katanya.

“Antaranya terkait umur 18 sampai 50 tahun. Dari sini muncul permasalahan bagi jamaah, karena banyak jamaah umrah yang berusia 50 tahun ke atas,” sambungnya.

Aturan lain, sambung Iqbal, terkait maskapai. Jamaah wajib hanya melakukan penerbangan melalui maskai Saudi Arabian Airlines.

Padahal, kata Iqbal, banyak jamaah yang memakai maskapai lain, seperti Oman Air, Eitihad Air, Malaysia Airlines, Turkish Airlines atau maskapai Srilangka.

“Jamaah itu tidak bisa mengambil kembali uang tiket pesawat, hanya bisa ganti jadwal penerbangan. Saat pandemi jamaah wajib menggunakan maskapai Saudi Airlines. Ini polemik lagi,” ucapnya.

“Permasalahan selanjutnya, kebanyakan jamaah membayar kamar dengan sewa murah, dengan paket (umrah) harga Rp 20 juta,” ungkapnya.

“Sekarang jadi tidak ada paket murah karena harus menginap di hotel bintang lima atau empat, bayar kamar double dan harus membayar hal lainnya. Sehingga, dimungkinkan tidak semua jamaah bisa berangkat,” bebernya.

Dengan demikian, kata Iqbal, bagi jamaah umrah yang memilih tetap berangkat harus merogoh ongkos lebih.

Iqbal menaksir, beban biaya tambahan untuk memenuhi kriteria itu menembus 45 persen atau sekira Rp 12 juta sampai Rp 15 juta.

Baca Juga: Kemenag Kabupaten Bandung Larang Travel Terima Calon Jamaah Umrah

“Karenanya, saya sarankan kepada jamaah apabila ingin berangkat saat masa pandemi, harus menerima konsekuensi peraturan yang sangat berat dan ketat. Apabila ingin berangkat pada masa sekarang harus menambah biaya yang lumayan besar,” ungkap Iqbal.

“Pilihan lain, jamaah umrah menunggu hingga masa normal kembali. Informasi yang saya dapatkan, InsyaAllah, Januari 2021 itu sudah normal kembali,” pungkasnya.

(muh)


Terkait Jawa Barat
Ternyata Ada Peran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam Jalinan Cinta Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina, Berawal dari Kagum
Jawa Barat
Ternyata Ada Peran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam Jalinan Cinta Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina, Berawal dari Kagum

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menceritakan awal mula mula perkenalan putranya Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Menurut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, putranya yang lebih dulu memiliki kekaguman terhadap Putri Karlina yang merupakan anak dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Masih kata Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, meski kagum dan suka […]

Lamaran di Stadion GBLA Kota Bandung, Anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Segera Nikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina
Jawa Barat
Lamaran di Stadion GBLA Kota Bandung, Anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Segera Nikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kabar bahagia datang dari anak tertua Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra. Putra tertua Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra, akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya yang merupakan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Putri Karlina akan digelar pada pertengahan bulan […]

Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak
Jawa Barat
Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Tidak hanya mengungkapkan soal manajemen ekonomi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menceritakan bagaimana cara orang tuanya bertahan hidup. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan, ayahnya merupakan prajurit palang tiga yang memiliki seperempat hektar sawah, satu kolam, dan seperempat hektar kebun. “Kebun bambu, kebun jengkol itu menjadi siklus ekonomi yang bisa […]

Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan
Jawa Barat
Perpusnas Perkuat Literasi di Garut Lewat Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan

RADARBANDUNG.id — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) kepada Kabupaten Garut. Bantuan disalurkan di 15 lokus dengan rincian sembilan lokus untuk perpustakaan desa dan enam lokus untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, dilaksanakan juga proses peletakan batu pertama perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut yang menggunakan Dana Alokasi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.