RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Silvy (24), pengusaha muda asal Cirebon meraup sukses berlipat lewat bisnis ekspor furnitur di masa pandemi COVID-19. Produk furnitur melalui perusahaan CV Nagam Rattan berhasil menembus pasar eropa dan Amerika.
Pesanan furnitur dari sejumlah negara Eropa dan Amerika tersebut mencapai 300 ribu USD atau setara dengan pengiriman 40 unit kontainer. Ekspor yang dilakukan bahkan dilepas resmi oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam acara Konvoi Ekspor Furniture Rotan di Cirebon, Kamis (5/11/2020).
Pelepasan konvoi ekspor furniture rotan ke berbagai negara selain dihadiri Menteri Perdagangan Agus Suparmanto juga turut hadir Bupati Cirebon Imron Rosyadi dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana.
Menurut Silvy, pandemi COVID-19 membuat bisnis ragam furnitur rotan miliknya malah mendapatkan pesanan tiga kali lipat dibanding kondisi normal. Kebijakan stay at home yang diberlakukan di sejumlah negara selama pandemi justru membuat pesanan furniture naik tinggi.
“Tujuannya ke Jerman, Amerika, Inggris, Belgia, Australia dan Kanada. Walaupun sempat ada lockdown di beberapa negara, sekarang ordernya terbuka, kami sampai kewalahan,” katanya.
“Biasanya masyarakat Amerika, Eropa memang budayanya kalau waktu libur, liburan kemana-mana, dengan adanya COVID-19 mereka di rumah saja, dilihat-lihat sofanya sudah jelek, kursinya jelek. Ekspor kita justru meningkat,” tuturnya.
Kinerja bisnis yang dicapainya saat ini berbanding terbalik dengan kondisi 2013 sampai awal 2019. Padahal, Silvy baru meneruskan usaha ayahnya yang sudah dirintis sejak 1989.
Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, ia meneruskan tongkat kepemimpinan ayahnya pada 2019 untuk mengurusi perusahaan yang berada di wilayah Plumbon, Kabupaten Cirebon tersebut.
“Dari 2000-2013 itu Nagam rotan bisa 35 kontainer, terus tiba tiba buyer kolaps. Kami sempat mati suri, karyawan 1000 orang tinggal 50 orang. Orderan itu paling 1 kontainer,” katanya.
Dia juga mengikuti Designer Dispatch Service (DDS) program dari Kementerian Perdagangan yang memfasilitasi kerjasama antara pelaku UKM dan designer sehingga pelaku UKM mendapatkan program pendampingan untuk menghasilkan produk-produk berbasis desain sesuai tren global saat ini. “Program ini sangat membantu sekali,” ujar dia.
Di luar dari pesanan yang sudah dikirim, ia bersiap menggarap pesanan dari Australia untuk produk pot tanaman dari rotan pada tahun 2021 mendatang.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim bahwa ekspor Jawa Barat terus membaik di masa pandemi COVID-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16,28 persen terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12,95 persen dan Kalimantan Timur sebesar 8,44 persen.