Dalam Ajang Iconomics CSR Awards 2020
RADARBANDUNG.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis ekonomi di dunia khususnya Indonesia. Wabah virus tersebut tidak hanya mengancam kesehatan tubuh manusia tetapi juga dapat mengancam kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, selama masa pandemi ini, jumlah pengangguran semakin meningkat dan kondisi pasar tenaga kerja mengalami perubahan yang signifikan. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengalami krisis ekonomi sehingga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak baik dari pemerintah, organisasi non-profit, yayasan, perusahaan maupun komunitas kepedulian masyarakat lainnya.
Jika dilihat dari sisi bisnis, masih banyak perusahaan-perusahaan yang sangat peduli dan aktif memberikan bantuan bagi masyarakat dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah tiap perusahaan anggarkan. Oleh karena itu, RRI dan The Iconomics Research and Consulting memberikan penghargaan kepada beberapa perusahaan dan yayasan yang telah banyak berkontribusi bagi masyarakat dalam acara Webinar & Awarding Trend & Outlook CSR 2021: ICONOMICS CSR AWARDS 2020 yang bertemakan “Strengthening Social Responsibility in Pandemic Era”. Webinar sekaligus awarding event tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 04 Desember 2020.
“Kami mengamati seluruh perusahaan memiliki program Social Responsibility yang berkaitan dengan krisis kesehatan. Dalam kesempatan yang baik ini, selain mengadakan acara awarding, kami juga menyajikan webinar mengenai trend and outlook CSR 2021, karena ada peluang pertumbuhan yang lebih baik pada tahun 2021, isu wabah Covid-19 akan berangsur tereliminasi dengan hadirnya vaksin Covid-19. Tentunya, optimis bisnis juga akan berkorelasi dengan strategi CSR yang akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, baik program CSR yang berkelanjutan maupun yang pendek. Oleh karena itu, dalam webinar ini, kiranya dapat tereksplorasi arah CSR kedepan akan masuk pada ranah prioritas dan target seperti apa,” ujar Bram S. Putro selaku Founder sekaligus CEO The Iconomics.
Terbatasnya pergerakan dan aktivitas masyarakat untuk menjalankan bisnis dan menggerakan roda perekonomian menyebabkan banyak pelaku usaha yang melakukan efisiensi untuk menekan kerugian dengan cara mengurangi jumlah pekerjanya, sehingga angka pengangguran semakin meningkat dan menjadi permasalahan bersama karena dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan CSR yang dilakukan masyarakat tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan dalam bentuk fisik tetapi juga harus berfokus pada pengembangan masyarakat agar dapat lebih mandiri selama masa pandemi ini. Arya Dwi Paramita selaku VP CSR SMEPP PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu narasumber yang membawakan materi terkait kegiatan CSR PT Pertamina selama masa pandemi yang berfokus pada pengembangan kemampuan para penerima bantuan.
“Kita tidak bisa menjalankan program bantuan ini sendiri, kalau Pertamina hanya mengandalkan donasi philanthropy charity saja, itu semua akan menjadi objek, dan bantuan itu nanti akan ada masanya habis, resourcesnya habis, tapi kebutuhan di lapangan tetap ada tanpa adanya kemandirian. Oleh karena itu, pada saat awal pandemi, kami langsung memetakan penerima manfaat bantuan kemanusiaan yang akan kami berikan dan mitra area yang bisa kami gandeng. Jadi, kami menggunakan filosofi mengubah objek menjadi subjek. Kami mulai memetakan mana penerima manfaat yang bisa kami pilih menjadi subjek. Sehingga, kami berusaha semaksimal mungkin bagaimana penerima manfaat ini bisa sebagai subjek yang akan aktif dan mandiri. Selama melakukan philanthropy, sebenarnya kami juga sedang membangun economy resilience dari masyarakat supaya mereka bisa tetap hidup dan mandiri,” jelas Arya.