RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Para guru yang memberikan layanan kunjungan ke rumah siswa yang tak bisa mengakses pembelajaran jarak jauh (PJJ) diberikan perlengkapan protokol kesehatan. Selain itu, program yang dinamai ‘Tas Bakti Guru Kunjung’ ini pun dilengkapi alat informasi pendukung pembelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan program ini secara langsung memberikan perlengkapan protokol kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan pelindung wajah bagi guru yang melakukan kunjungan ke rumah. Kemudian ada meja dan papan tulis, USB yang berisi bahan pengajaran dari Timodik Disdik Jabar dan video motivasi.
“Walau KBM tatap muka akan dilakukan pada Januari 2021, tapi serta-merta membuat pelajaran 100 persen dilakukan di sekolah. Para pelajar dan murid ini masih harus belajar bergiliran (sif) di sekolah dan sekolah bergiliran,” ujar Dedi saat dalam Webinar peluncuran Tas Bakti Guru Kunjung, Sabtu (19/12/2020).
Program Tas Bakti Guru Kunjung ini khusus diberikan kepada guru di wilayah blankspot internet yang tidak bisa melangsungkan pelajaran sistem daring (online). Dari catatannya, ada sekira 1.200 titik blankspot.
Ini menjadi pelengkap sekaligus menyiasati agar kegiatan belajar mengajar daring di tempat yang tidak menjangkau internet bisa tetap berjalan.
“Ada sekitar 1.200 titik dengan status desa desa hutan. Kalau letak sekolahnya mungkin masih ada di pusat kecamatan, tapi siswa-siswanya kebanyakan di pelosok yang tidak terjangkau jaringan. Akhirnya, tidak sedikit guru yang berkunjung ke rumah-rumah siswa,” kata dia.
Tas Bakti Guru Kunjung ini merupakan kolaborasi Disdik Jabar dengan PT SMI, JAGI Foundation, Rumpun Indonesia dan Tikomdik Disdik Jabar melalui pendidikan karakter Jabar Masagi. Peralatan yang ada di dalam tas itu pun merupakan hasil gotong royong dari para pelajar dan mahasiswa di Jabar.
Maskernya buatan SMKN 9 Bandung, pembuat hand sanitizer adalah pelajar SMKN 5 Bandung, pembuat tas yang bisa diubah menjadi meja dan papan tulis adalah alumni desainer
ITB, serta pembuat materi bahan ajar pembelajaran kontekstual-kolaboratif yang telah diunduh ke dalam USB disusun oleh Tikomdik Disdik Jabar dan para talent siswa SMA/SMK/SLB.
“Selain kesulitan rintangan alam dan jauhnya jarak tempuh yang dialami guru kunjung, mereka juga beresiko terpapar penyebaran virus Covid-19. Ini yang melatarbelakangi adanya program ini, untuk melindungi keselamatan guru kunjung di Jawa Barat dalam melaksanakan PJJ ketika melakukan home visit ke rumah siswa,” pungkasnya. (dbs/rls)