News

Rapid Tes Antigen Bisa Dipesan Online Melalui Anak Perusahaan BUMD Jasa Sarana

Radar Bandung - 30/12/2020, 19:01 WIB
AY
, Ali Yusuf
Diedit oleh Redaksi
Ilustrasi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – BUMD PT Jasa Sarana melalui anak perusahaannya PT Usaha Bersama Jabar (UBJ) membantu pemerintah menangani Covid-19 lewat sejumlah langkah anak usaha.

Selain menjadi distributor resmi alat rapid test Covid-19 CePAD, melakukan monitor tracking peserta tes.

Direktur Utama PT Jasa Sarana, Hanif Mantiq menyebut upaya ini sekaligus dalam rangka pengembangan bidang informasi teknologi dari BUJ.

“Ini memungkinkan kami membantu pemerintah dalam melakukan tracking, terutama bagi warga yang telah melakukan test antigen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/12/2020).

Layanan pemesanan online alat rapid tes antigen 

Hanif mengungkapkan, layanan IT CePAD bisa memberikan layanan pemesanan secara online alat rapid test antigen, termasuk surat keterangan hasil test secara online.

Sistem tracking hasil data ini, menurutnya, pemerintah butuhkan, terutama untuk kepentingan tracking jumlah kasus positif Covid-19 maupun untuk mengetahui masyarakat yang telah melakukan test antigen CePAD.

Serta memudahkan masyarakat yang akan melakukan test mandiri.

Kerjasama PT UBJ dengan Dinkes hingga industri 

PT UBJ sendiri menurutnya sudah menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan pada 27 Kab/Kota Jawa Barat, lalu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sejumlah kawasan industri dan layanan kesehatan. Korporasi juga berencana memasukan CePAD ke dalam e-katalog. “Saat ini jangkauan layanan masih Jawa Barat dan DKI Jakarta,” katanya.

Sebelumnya lewat anak usaha PT Jasa Medivest, Jasa Sarana berkontribusi dalam pengelolaan dan pengolahan limbah medis Covid-19.

Swasembada alat kesehatan Covid-19

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, penanganan Covid-19 sekaligus inovasi penanganan yang lahir menjadi bukti kolaborasi menjadi kunci Jabar mengendalikan pandemi.

“Dan juga terbukti, industri Jabar bisa bergeser menjadi industri kesehatan. Ventilator, alat rapid tes, masker, itu semua ngumpul dan swasembada,” katanya.

Menurutnya swasembada alat kesehatan terkait Covid-19 lahir dari kuatnya kolaborasi pemerintah, BUMN, dunia pendidikan dan UMKM.

Kemampuan swasembada melahirkan pemenuhan kebutuhan dari mulai alat pendeteksi virus hingga kebutuhan harian yang selaras dengan penerapan AKB seperti masker hingga wastafel.

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Batas Harga Tertinggi Rapid Test Antigen

Ia menunjuk alat deteksi SARS-CoV-2 Unpad, yakni Deteksi CePAD atau Rapid Test 2.0, akan produksi 5.000 kit dan memasuki validasi ke sampel virus asli.

Perbedaan rapid test 2.0 dengan rapid test yang umum saat ini adalah molekul yang dideteksi.

Baca Juga: Liburan ke Bandung Wajib Bawa Hasil Rapid Antigen

CePAD Unpad diperkenalkan Menteri Riset dan Teknologi RI Prof. Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual Senin (28/12/2020) lalu.

“Dua inovasi anak bangsa ini mempunyai peran sangat penting dalam penanganan Covid-19, terutama pelaksanaan 4T (testing, tracing, tracking, dan treatment),” ujar Menristek.

Baca Juga: Rest Area Km 57 Tol Jakarta-Cikampek Jadi Tempat Rapid Test Antigen saat Libur Nataru

Menristek katakan, CePAD dan GeNose dua produk inovasi alat untuk melakukan pendeteksian cepat keberadaan Covid-19 pada manusia.

Dua produk ini tak terkategorikan sebagai tes cepat berbasis antibodi, tetapi punya sasaran pengujian berbeda.

“Kita dorong pengunaan alat ini pada tempat publik, sehingga kegiatan ekonomi tetap berjalan tetapi dengan penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

(dbs)