RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pada pekan pertama 2021, ada sebanyak 5 daerah Jawa Barat (Jabar) masuk zona kerawanan tinggi penyebaran Covid-19 atau zona merah.
Daerah itu Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Depok dan Karawang. Khusus dua daerah, Depok dan Karawang, Pemprov Jabar menetapkan siaga I.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, dua daerah itu selama sebulan masih stagnan, terus berada pada zona merah.
Kondisi itu ia nilai kian mengkhawatirkan mengingat tingkat keterisian rumah sakit pun masuk kategori darurat.
“Keterisian ruang isolasi juga sudah darurat, Karawang keterisiannya 110 persen, jadi ini mungkin rekor terburuk yang pernah kita ada, jadi sehingga harus kita lakukan upaya-upaya luar biasa,” terang Ridwan Kamil, Selasa (5/1).
Karena itu, jajaran Kodam III Siliwangi serta Polda Jabar akan membantu penanganan pandemi di Karawang. Selain itu, bantuan pun dimintakan kepada Polda Metro Jaya untuk membantu penanganan di Depok.
“Polda Metro, Kodam Jaya membantu memaksimalkan penanganan di Depok dan Kodam III Siliwangi dan Polda Jabar kita segera menuju Karawang,” tegasnya.
“Kita waspadai adalah kapasitas perawatan, yang terus kita upayakan. Alhamdulillah gedung-gedung negara TNI Polri yang dipersiapkan untuk merawat juga sudah berfungsi,” tambahnya.
Ridwan Kamil mengakui, terjadi peningkatan kasus Covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, ia mengklaim, peningkatan tak signifikan seperti pada masa libur sebelumnya.
Hingga kemarin, tingkat kesembuhan Jawa Barat berada pada angka 85 persen, tingkat kematian 1,3 persen.
Saat masa Nataru, dari 20 Desember 2020 hingga 2 Januari, pihaknya menjaring sekitar 3.768 sampel wisatawan yang terjaring rapid test antigen. Hasilnya, 65 orang positif dari 3.768 pelaku perjalanan.
“Ketaaatan adalah kunci menyelesaikan pandemi ini bersama-sama. selanjutnya WFH kita rekomendasikan untuk 14 hari ke depan sampai nanti pertengahan Januari minggu ketiga, vaksin pertama bisa disuntikkan ke seluruh Indonesia,” pungkasnya.
(muh)