News

Satgas Covid-19 Jabar Dukung PPKM Diperpanjang 2 Pekan

Radar Bandung - 21/01/2021, 19:32 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jabar, Daud Achmad

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pelaksanaan PPKM Pulau Jawa dan Bali kembali diperpanjang dua pekan. Sebelumnya, PPKM berlaku mulai 11 hingga 25 Januari.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Jabar, Daud Achmad mengharapkan, PPKM dapat efektif menekan pertumbuhan kasus keterpaparan di wilayah Jawa Barat.

Amatan tersebut, kata Daud, berkaca dari penerapan PSBB tahun lalu. PSBB diklaim berhasil menekan kasus Covid-19 secara signifikan.

Daud akui, kunci penting dalam penanganan pandemi pembatasan kegiatan masyarakat.

Soal evaluasi kasus Covid-19 pascapelaksanaan PPKM Jabar, Daud menyatakan, jumlah kasus Covid-19 masih stagnan. Kasus dinilai masih tinggi.

“Tapi, mudah-mudahan setelah 14 hari pelaksanaan PPKM hasilnya bisa terlihat,” imbuhnya.

Menurut Daud, PPKM tak terelakan akan berimbas pada kegiatan perekonomian, dunia usaha terdampak lesu.

Baca Juga: Pembatasan Kegiatan Masyarakat Jawa-Bali Diperpanjang 2 Minggu

Namun, masyarakat khsususnya para pelaku usaha diimbau memaklumi hal tersebut. Sebab, menurutnya, jika pandemi cepat tertangani maka pemulihan ekonomi pun akan ikut membaik dengan cepat pula.

“PPKM berlaku untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Tanpa pembatasan kegiatan masyarakat, akan semakin lama ekonomi terpuruk. Mudah-mudahan dengan upaya PPKM ini ekonomi bisa segera kembali naik,” tutur Daud.

Baca Juga: Pembatasan Kegiatan Masyarakat Jawa-Bali Diperpanjang 2 Minggu

“PPKM juga upaya agar masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan karena PPKM akan disertai operasi peningkatan disiplin masyarakat,” pungkas Daud.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali selama 2 minggu berikutnya hingga 8 Februari 2021.

Keputusan ini berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi 10 hari pemberlakuan pembatasan kegiatan, yang menunjukkan bahwa laju peningkatan kasus Covid-19 pada 77 Kabupaten/Kota masih belum dapat dikendalikan secara optimal.

(muh)