News

Masa Pandemi, Banyak Orang Tua Pilih Sunatkan Anaknya

Radar Bandung - 27/01/2021, 16:41 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Masa Pandemi, Banyak Orang Tua Pilih Sunatkan Anaknya
Pandemi Covid-19 permintaan proses khitan meningkat 3 kali lipat. Melonjaknya permintaan terjadi di bulan Desember 2020 dengan peminat mencapai 500 orang dari bulan Agustus 2020/Istimewa

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi hampir setahun, justru terjadi peningkatan permintaan khitan atau sunat pada klinik kesehatan.

Trennya pun meningkat hampir tiga kali lipat dari hari biasa. Diprediksi akan kembali membludak, Klinik Mutiara Cikutra (KMC) sampai-sampai menyiapkan bangunan khusus untuk poli khitan.

Chief Executive Officer (KMC), Agung Kurniawan mengakui, selama pandemi terjadi tren permintaan khitan meningkat dari biasanya.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sedang pemerintah terapkan, sehingga anak sekolah banyak diam di rumah, menjadi alasan mengapa para orang tua memutuskan sunatkan anaknya saat ini.

“Jadi sekaligus alasan kenapa kami punya bangunan baru adalah ini khusus yang khitan. Jadi pandemi ini terjadi permintaan yang cukup tinggi untuk khitan. Per Agustus permintaannya jadi tiga kali lipat dari momen-momen hari libur biasanya,” kata Agung dijumpai di kliniknya Jalan Cikutra, Rabu (27/01).

Menurut Agung, libur panjang anak sekolah pada pertengahan semester menjadi tren tertinggi dalam setahun. Namun sejak Agustus hingga Desember menjadi waktu-waktu banyaknya permintaan khitan.

Katanya, dalam setiap per libur sekolah pasien khitan ada 300-an, sekarang angkanya meningkat hingga 500-an pasien.

“Sekarang setiap bulan naik terus. Puncaknya Desember kemarin, karena kan libur panjang akhir tahun jadi dipakai momen buat khitanan, itu ramai sekali peminatnya. Sehingga mau gak mau bangunannya harus dipisahkan supaya tetap steril dan nyaman,” jelasnya.

Agung mengungkapkan, yang menjadi kendala pasien pascakhitan adalah sulitnya buang air kecil karena saluran yang masih luka.

Baca Juga: Nasib Saung Angklung Udjo di Ujung Tanduk, Terancam Bangkrut

KMC sebagai klinik kesehatan yang menyediakan fasilitas khitan punya metode khusus supaya pasien bisa langsung buang air kecil. Dinamakan Smartklamp, ini adalah metode khitan menggunakan tabung.

Dikembangkan sejak 2013, metode Smartklamp punya keunggulan yang bisa membuat pasien nyaman tanpa takut buang air kecil.

Baca Juga: Nasib Kebun Binatang Bandung Saat Pandemi Covid-19

“Smartklamp ini tidak dilakukan penjahitan, sehingga hasilnya lebih bagus. Kemudian tanpa resiko pendarahan, setelah khitan bisa langsung kena air (boleh mandi),” jelasnya.

Prosesnya pun cukup cepat, yakni hanya 10-15 menit dengan tabung yang akan menutupi bagian luka. Tabung yang menutupi luka akan dipasang selama satu minggu, apabila sudah kering maka bisa dilepas dan pasien bisa kembali beraktivitas.

Didukung dengan bangunan baru yang nyaman, proses khitan KMC pun tidak seperti berada di klinik kesehatan. Pasalnya ruangan setiap sudut didesain semenarik mungkin yang akan membuat pasien nyaman.

“Harapannya semoga kehadiran tema Smart Kids ini anak-anak yang datang untuk khitan pada KMC setelah melakukan proses khitan akan tumbuh menjadi anak yang pintar sesuai juga dengan harapan para orang tua yang telah mengkhitankan anaknya,” tandasnya.

(fid)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.